Trubus.id—Pemenuhan kebutuhan pangan menjadi tantangan. Adanya perubahan iklim hingga bencana alam mesti diantisipasi. Hal itu demi terjaminnya kesedian pangan yang cukup.
“Salah satu metode untuk untuk memuliakan atau memperbaiki tanaman atau membuat varietas baru itu adalah bioteknologi dan salah satu di dalamnya adalah rekayasa genetik,” kata Prof.Suseno.
Guru Besar di Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran itu menuturkan bahwa rekayasa genetika tanaman bermanfaat dalam desain prototipe tanaman masa depan. Artinya berperan mengisi kebutuhan karakter baru dan harapannya dapat memenuhi kebutuhan pangan secara spesifik.
Namun Suseno menuturkan jangan melupakan faktor lingkungan dan interaksi tanaman dengan lingkungan itu. Pasalnya Indonesia memiliki keragaman geografis dengan berbagai faktor spesifik dan menjadikan setiap daerah menjadi unik.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa di bidang pertanian juga menyadari,setiap wilayah itu sangat berbeda dan spesifik. “Maka itu yang harus kita pertahankan dan itu menjadi keunggulan yang tidak bisa digantikan,” katanya.
Perihal keamanan pangan Suseno meyakini produk rekayasa genetik tidak menimbulkan bahaya. Selama hal itu sesuai prosedur baik di laboratorium maupun di lingkungan yang dilakukan secara tepat.
Menurut Suseno dengan rekayasa genetik maka kandungan pangan dapat ditentukan secara spesifik, misalnya ada penambahan vitamin. Selain itu sifat tanaman juga dapat disesuaikan dengan yang dikehendaki.Misal benih tahan perubahan cuaca, buah yang tidak gampang busuk, ukuran yang lebih besar, dan sebagainya.
“Rekayasa genetika dapat dimanfaatkan melengkapi metode lainnya untuk desain prototipe tanaman spesifik masa depan. Perlu adanya penetapan kebutuhan karakter baru, ketersediaan sumber gen, dan metode transfer gen yang sesuai. Selain itu, penting juga adanya SOP produksi tanaman berbasis rekayasa genetik dan mitigasi risiko,” tutur Suseno yang dilansir pada laman UNPAD.
