Trubus.id—Seleksi buah merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk mencetak pepaya premium. Menurut pemulia tanaman dari salah satu perusahaan pembenihan di Indonesia, Dwi Kartika M. Ghazalie, seleksi buah penting dilakukan untuk menghasilkan buah sesuai dengan standar pasar.
Lazimnya untuk menghasilkan pepaya arum berbobot 700 gram per buah Dwi perlu menghilangkan 40% bakal buah yang muncul. Sebagai contoh apabila dalam satu tanaman pepaya terdapat 70 bakal buah. Ia harus menghilangkan 30 bakal buah.
“Seleksi buah sebaiknya dilakukan saat cuaca panas supaya luka bekas sayatan pada bantalan buah cepat kering,” kata Dwi.
Penjarangan buah biasanya dilakukan sejak buah seukuran ibu jari. Buah yang dipertahankan berbentuk lonjong dan berkulit mulus. Dua bulan usai penjarangan buah siap untuk dipanen.
Selain seleksi buah, kunci budi daya pepaya premium yaitu dengan pemberian asam humus. Manfaatnya untuk memperbaiki kesuburan tanah dan meningkatkan kemampuan akar dalam menyerap pupuk. Untuk pupuk Dwi menyarankan pemberian pupuk berbahan dasar zat kitin.
Pupuk yang mengandung bahan dasar zat kitin mampu menjaga performa akar tanaman pepaya. Apabila performa akar baik, maka pertumbuhan dan perkembangan tanaman akan baik pula.
Pupuk yang mengandung zat kitin bisa dipadukan bersama asam humat. Namun, pemberian keduanya harus berselang. “Zat kitin mengandung asam, sedangkan asam humat mengandung basa,” ujar Dwi.
Dosis pupuk yang mengandung zat kitin sejumlah 2—3 ml/liter/tanaman. Begitu juga pemberian asam humat juga dengan dosis yang sama. Frekuensi pemberian sekali dalam sepekan, dilakukan dengan cara berselang. Pemberian kedua pupuk itu dilakukan pada saat fase vegetatif.
Saat tanaman pada fase generatif dosisnya ditingkatkan menjadi 5 liter larutan per tanaman. Pemberian asam amino juga disarankan. Manfaatnya untuk menunjang pertumbuhan buah saat fase generatif.