Trubus.id — Kartini adalah penggerak dan pemikir kesetaraan hak perempuan, khususnya dalam pendidikan. Sosok Kartini menginspirasi perempuan Indonesia untuk selalu berkarya dan berdaya. Karakter perempuan yang sanggup menjalankan berbagai peran tercermin dalam rangkaian buket karya Celin Oktavia Siddharta.
Celin membuat topi yang mewakili sisi lembut sekaligus tangguh. Ia membalut topi dengan lembaran daun aspidistra. Selanjutnya, ia memilih flora lembut untuk mewakili sisi kewanitaan seperti mawar putih, mawar mini merah jambu, hiperikum merah jambu, babys breath, dan lili paris.
Sementara itu, untuk mewakili sisi tangguh, Celin menentukan flora berkelir kuat seperti mawar dan bromelia—keduanya berwarna merah. Menariknya, Celin juga menambahkan mawar dan awetan lagurus Lagurus ovatus bercat hitam untuk memperkuat kesan tangguh pada rangkaian.
Ada pula tusuk gigi berwarna merah yang ditata sedemikian rupa sehingga rangkaian Celin tampak nyentrik.
Semangat Kartini pun hadir dalam rangkaian karya Peni Zulandari Suroto. Rangkaian bertajuk Upcycling Beauty itu aksi nyata Peni dalam menghidupkan spirit Kartini di masa modern.
“Sebagai Kartini yang hidup di era modern, kepedulian dan kesadaran untuk menjaga bumi menjadi kewajiban,” ujar Peni.
Pemakaian materi daur ulang pada rangkaian Peni menjiwai kepribadian Kartini yang peduli terhadap kehidupan dan lingkungan. Ia mendaur ulang koran bekas menjadi bubur kertas yang diberi warna biru.
“Warna biru mewakili keberadaan laut yang kini mulai tercemar oleh sampah,” kata Peni.
Ia lantas menempelkan bubur kertas itu pada lembaran kardus bekas belanja daring. Selanjutnya, Peni menata kertas tisu gulung di atas bubur kertas. Ia memasukkan botol bekas serum sebagai pengganti tube ke dalam kertas tisu gulung.
Materi daur ulang itu tampil cantik dengan kehadiran berbagai flora seperti anyelir, anggrek tanah, gomprena, ammi majus, dan rutbekia. Berkat tangan dingin Peni, limbah pun bermertamorfosis menjadi rangkaian buket bunga yang indah.