Trubus.id–Tomat beef termasuk buah klimakterik yang rentan mengalami kerusakan selama penyimpanan. Perlu penanganan pascapanen yang tepat untuk menjaga mutu dan kesegarannya.
Dosen Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem, Fakultas Teknologi Industri Pertanian, Universitas Padjadjaran, S. Rosalinda, memperkenalkan teknologi nanobubble sebagai solusi untuk mempertahankan kualitas tomat beef selama penyimpanan.
“Teknologi nanobubble merupakan gelembung berukuran kurang dari 1 μm yang mampu bertahan lebih lama di dalam air dibandingkan gelembung mili dan makro,” jelas Rosalinda dilansir pada laman BRIN.
Ia menjelaskan bahwa tomat beef termasuk buah klimakterik dengan laju respirasi yang meningkat setelah panen sebelum akhirnya menurun seiring waktu penyimpanan.
Dalam penelitiannya, Rosalinda menggunakan sampel tomat yang dipanen pada hari ke-78 setelah tanam, dengan warna kulit turning, segar, dan berat rata-rata 137 gram.
Generator nanobubble yang digunakan memiliki tipe aliran berputar berbasis hydrodynamic cavitation, hasil kerja sama dengan Pusat Riset Mekatronika Cerdas BRIN.

Gas yang digunakan dalam teknologi nanobubble itu adalah ozon dan udara. Menurut Rosalinda, teknologi ozon telah disetujui secara ilmiah dan diakui aman oleh Food and Drug Administration (FDA) untuk aplikasi dalam industri pangan.
“Gas ozon berfungsi sebagai oksidator dan desinfektan yang dapat memperpanjang umur simpan, menjaga kesegaran, serta mengurangi kontaminasi pestisida,” tambahnya.
Metode penelitian itu menggunakan kombinasi variasi waktu perlakuan ozon Nanobubble dengan perendaman. Parameter meliputi laju respirasi, susut bobot, tekstur, dan warna.
“Kami melakukan analisis destruktif dan non-destruktif. Analisis destruktif mencakup uji Total Padatan Terlarut (TPT), mikroba, dan likopen, sedangkan analisis non-destruktif meliputi pengamatan susut bobot,” pungkas Rosalinda.