Upaya menyehatkan manusia dan satwa klangenan dengan menyediakan beragam pakan sesuai kebutuhan dan bernutrisi lengkap.
“Saya tidak perlu khawatir lagi kucing kucing di rumah kelaparan. Sebab, Me-O, tersedia di toko-toko modern,” ujar Doni Winara. Alumnus Universitas Padjadjaran itu memelihara seekor induk maine coon dan 4 anakannya. Ia memang sibuk sehingga waktunya banyak tersita oleh pekerjaan. Pria 40 tahun itu kerap merasa khawatir, tidak sempat ke pet shop untuk membelikan pakan bagi hewan klangenan keluarga.
Dengan kehadiran Me-O di pasar swalayan, ia dapat membelinya saat pulang kerja, sehingga tidak perlu lagi ke pet shop. Kebetulan rumahnya di Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat, dekat dengan pasar swalayan yang menyediakan pakan kucing itu. Selain itu, harga pakan lebih ekonomis, Rp280.000 per pack isi 7 kg. Untuk 5 ekor kucing Doni membeli 2 pack yang cukup untuk makan 1 bulan.
Permintaan meningkat
Sejak hadir di Indonesia pada 2011, Perfect Companion Indonesia yang merupakan anak perusahaan Perfect Companion Group memang melakukan sistem pemasaran baru, dengan lebih dekat ke pehobi satwa klangenan. Para pehobi lebih mudah menjangkau produk mereka karena tersedia di pasar swalayan. Perusahaan asal Thailand itu berani membuka anak perusahaan di Indonesia setelah menyadari permintaan produk meningkat setiap tahun.
Perusahaan itu menanam modal di Indonesia dengan membentuk PT Perfect Companion Indonesia pada 2011 yang memasarkan produk dari Perfect Companion Group. Sistem penjualannya pun mengikuti cara pemasaran di Thailand, yakni hadir di pasar swalayan sehingga masyarakat lebih mudah memperoleh beragam merek—antara lain Me-O pakan kucing kering dan basah, Smartheart dog food (pakan untuk kecerdasan).
Selain pakan kucing dan anjing, perusahaan itu juga memproduksi pakan kelinci, ikan hias, dan kura-kura. Menurut Manajer Pemasaran Perfect Companion Indonesia, Ribka Berliana, semula PT Charoen Pokphand Indonesia yang memasarkan semua produk dari Perfect Companion Group. Perfect Companion Group memang merupakan anak perusahaan Charoen Pokphand Group di Thailand.
Namun, Charoen Phokpand Indonesia hanya memasarkannya di pet shop dan toko peternakan di berbagai daerah. “Kami masuk untuk mendukung pemasaran dengan hadir di modern outlet,” kata Ribka. Dengan hadir di pasar modern, pehobi di seluruh kota besar dan kota kecil di Indonesia mudah menjangkau produk mereka. “Jadi kami mendistribusikan seluruh produk ke modern trade yang belum dikelola Charoen Pokphand Indonesia,” ujar Ribka.
Sebagai pendatang baru, PCI optimis mampu bersaing dengan produk serupa yang lebih dahulu hadir di Indonesia. Menurut Ribka perusahaannya menjual produk berkualitas tinggi dan harga terjangkau. Disebut berkualitas tinggi karena terbuat dari bahan-bahan berkualitas dan diformulasikan untuk memenuhi, bahkan melebihi standar nutrisi yang diterapkan oleh United State National Research Council (NRC) dan the Association of American Feed Control Officials (AAFCO) untuk setiap produk.
Menjaga kesehatan
Ribka mengatakan, ”Jadi produk PCG sudah memenuhi standar mutu mereka.” Harap mafhum perusahaan itu memiliki fasilitas pabrik terbesar di Asia tenggara di lahan 4,16 ha. Pabrik yang terdiri atas 8 lini mesin itu menghasilkan lebih dari 15.000 ton per bulan. Semua mesin impor dari Jerman, Jepang, dan Amerika Serikat itu mampu memproduksi hingga 18 ton per jam.
Dari 15.000 ton itu, produksi terbesar adalah pakan kucing dan anjing mencapai 50% dari seluruh produk. Produk lain adalah pakan ikan, burung, hamster, kelinci, kuda, dan monyet. Jadi dari hewan kecil hingga hewan besar disediakan pakannya. Sebanyak 7000 ton dari produksi itu dipasarkan di lebih 20 negara, seperti Brunei Darussalam, Indonesia, Jepang, Malaysia, Taiwan, Singapura, dan Vietnam.
Agar mampu bersaing dengan kompetitor, perusahaan menerapkan teknologi mutakhir seperti pemakaian mesin vacuum coaters. Peranti itu mampu memvacum lemak, yakni membiarkan lemak menyerap butiran pakan alias kibble. Dampaknya memperpanjang umur pakan sehingga tidak cepat tengik. PCG juga mempunyai sistem yang memproduksi kibble dalam berbagai bentuk dan warna.
Tujuannya agar mudah membedakan produk dari tuna dan seafood. Untuk produk tuna, mereka menggunakan ikan tuna sebagai bahan baku sehingga menghasilkan pakan beraroma tuna. “Kami selalu memanfaatkan ikan asli sebagai bahan baku. Hewan pun umumnya tertarik pada satu benda karena aromanya. Dan kucing menyukai aroma ikan tuna,” ujar Ribka. Perusahaannya menyediakan pakan bernutrisi lengkap, karena semua nutrisi ada pada pakan itu.
SmartHeart, contohnya, berbahan baku daging asli, cita rasanya juga disukai anjing, kandungan 100% nutrisi penting, dan mampu menjaga anjing tetap sehat. Sementara itu Me-O, mengandung taurin yang penting untuk mata sehingga mempertajam penglihatan kucing. Salah satu kriteria kucing bagus adalah pada matanya. Pehobi lazimnya mengharapkan kecerdasan anjing.
Oleh karena itu perusahaan pun meramu pakan SmartHeart yang mengandung asam dokosaheksaenoat (docosahexaenoic acid, DHA). Sumber DHA berupa kolin dan letisin yang berasal dari minyak ikan. Meski demikian bahan baku utama tetap daging dengan rasa daging sapi dan daging ayam. Para pehobi di Indonesia lebih menggemari pakan bercitarasa daging sapi.
Rendah sodium
Selain itu tersedia pakan yang mengandung kalsium dan fosfor untuk pembentukan tulang dan gigi. Tersedia pula pakan yang mengandung omega-3 dan omega-6 untuk kulit halus dan bulu mengilap atau pakan dengan kandungan vitamin C untuk menambah imunitas sehingga kucing tidak mudah sakit.
Kucing kerap mengalami Feline Lower Urinary Tract Decease (FLUTD), yaitu penyakit saluran kemih pada kucing dan sakit ginjal. Untuk mencegahnya tersedia produksi dengan formula urine pH yang mengontrol keasaman urine. Jadi fungsinya untuk mencegah saluran kemih bawah dan batu ginjal pada kucing. Inovasi lain adalah menciptakan formula rendah sodium.
Kucing yang terlalu banyak mengonsumsi sodium, memicu darah tinggi, ginjal, dan jantung bermasalah, mirip dengan manusia. “Makanya kita membuat produk yang rendah sodium,” ujar Ribka. Itulah sebabnya pencinta kucing tidak memberikan pakan sembarangan seperti makanan rumahan, berupa nasi dan ikan karena mengandung sodium yang tinggi. Pakan pabrikan memang berbahan baku ikan. Namun, kandungan sodiumnya disesuaikan dengan kebutuhan kucing.
Yang membedakan pakan kucing dan pakan anjing adalah bahan baku. Pada kucing, semua bahan baku utama dari ikan antara lain tuna, seafood, dan salmon. Bahan baku pakan anjing umumnya daging dan sayuran. PCG juga meramu pakan khusus kucing jenis persian kucing berbulu panjang. Pakan khusus itu mengandung formula anti hair-ball. Kucing mempunyai kebiasaan makan bulunya sendiri, setelah grooming.
Mereka menjilat-jilat bulu yang tersisa di tubuh dan kerap tertelan. Lama-kelamaan bulu-bulu itu menggumpal seperti gulungan rambut dalam kerongkongan. Dengan pemberian pakan anti hair-ball, rambut akan keluar bersamaan dengan feces. Bila tidak segera dikeluarkan, biasanya kucing menjadi muntah dan sakit. Pakan anti hair-ball mengandung serat alami yang dapat mengeluarkan bulu itu
Inovasi baru
Untuk menghadapi persaingan, inovasi terus dilakukan perusahaan yang berbasis pada pakan hewan itu. Mereka misalnya membentuk pakan dengan bentuk seperti bola, kotak, bintang, atau bunga. Pakan itu pun diberi warna-warna sebagai pembeda produk. Inovasi terbaru mereka adalah Me-O salmon dengan bentuk seperti ikan.
Seperti juga produk lain, pakan anjing pun tersedia pakan basah yang dikemas dalam kaleng. Bentuknya mirip potongan daging asli dan kental-kental. Produk basah itu adalah pakan selingan bagi hewan klangenan. Waktu pemberiannnya tidak ada patokan khusus, terserah bagi pemilik anjing atau anjing. Sebab kandungan nutrisi sama dengan yang kering. Namun, daya simpan pakan basah lebih singkat daripada pakan kering.
Untuk menjaga kualitas produk, secara rutin mereka mendatangkan ahli dari Amerika Serikat untuk datang ke pabrik di Bangkok, Thailand. Dalam memperkenalkan produk, mereka selalu mengemukakan produk mereka berkualitas tinggi dan harga murah. Salah satu usaha mereka dalam memasarkan produk ialah melakukan kontak dengan komunitas pencinta satwa.
Oleh karena itu mereka kerap mengikuti pameran untuk mengenalkan produk dan melakukan edukasi tentang hewan peliharaan. Visi dan misi Perfect Companion Grup meningkatkan kualitas hidup manusia dan hewan peliharaannya. Mereka terus meningkatkan produk untuk memenuhi standar industri. Seperti namanya, Perfect Companion, perusahaan itu ingin menjadi teman yang sempurna bagi para pencinta satwa. (Syah Angkasa)
