Trubus.id—Tanaman kastuba mulai menghiasi rumah dan pusat perbelanjaan saat menjelang perayaan natal. Daun kemerahan menjadikan kastuba identik dengan dekorasi natal. Para pekebun kastuba pun merawat tanaman secara intensif agar daun itu tetap elok tampil di hari raya.
Sebab bila jadwal penanaman dan program pembungaan meleset, perubahan warna tidak merata. Penampilan poinsettia atau sebutan umum kastuba, jadi kurang menarik.
Agar kastuba tampil menawan langkah pertama pilih induk sehat bebas hama dan penyakit. Pangkas beberapa cabang sepanjang 7—10 cm dan berdaun 4—6 lembar. Usahakan daun tidak rontok hingga tanaman beranjak dewasa.
Warna hijaunya jadi pemanis ketika berkombinasi dengan pucuk baru yang berwarna merah, merah muda, atau kuning. Bila daun hijau rontok, tanaman diapkir. Celup pangkal setek di zat perangsang tumbuh, lalu tancapkan ke oases. Terakhir, tanam di pot berisi media sekam.
Bila diletakkan di bak berisi air, daun tidak layu seperti bila ditanam di pot. Bibit dimasukkan ke kumbung plastik setinggi 60 cm. Tujuannya agar kelembapan tetap tinggi sehingga tanaman cepat berakar, yakni 2 minggu. Setelah 1 bulan, tanaman dipindahkan ke ruang pembesaran.
Habitat kastuba di dataran tinggi yang kerap mendung menyebabkan tanaman cepat berbunga. Pembungaan itu harus ditunda hingga mencapai ukuran yang diinginkan.
Caranya, gantung lampu 20 watt di ketinggian 180 cm di atas tanaman. Jarak antarbohlam 2 m. Lama penyinaran cukup 2 jam. Dengan menambah cahaya, pertumbuhan vegetatif berlanjut.
Bila ingin menghasilkan kastuba mini langsung ditanam di pot 8. Setelah itu masukkan dalam ruang gelap agar daun serempak berubah.
Euphorbia pulcherrima yang menerima cahaya kurang dari 7—8 jam per hari, daun berubah merah atau kuning secara alami, tapi tidak seragam. Ruang gelap itu berupa bedengan yang diberi sungkup plastik hitam tebal yang tidak tembus cahaya.
Sungkup dipasang mulai pukul 16.00 hingga 07.00 keesokan hari. Masa penggelapan berkisar 1—2 bulan. Setelah itu tanaman siap dipajang