Budi Prasetio dan istri mengunjungi rumah sakit sebagai bagian dari program kehamilan mereka pada Maret 2017. Saat itu dokter menyarankan pasangan itu melakukan pemeriksaan kesehatan menyeluruh. Budi lantas menjalani pemeriksaan berupa ultrasonografi (USG), pemindaian rontgen, dan pengujian darah. Ketika dokter mengungkap hasil analisis laboratorium klinik, pria 42 tahun itu terkejut. Dokter menyatakan keberadaan batu dalam ginjal Budi.
Tidak tanggung-tanggung, kedua buah pinggang Budi terisi batu. Padahal, ia tidak merasakan gejala apa pun. Lazimnya, pengidap batu ginjal merasakan gangguan antara lain nyeri ketika buang air kecil atau rasa sakit ketika menekuk pinggang bagian belakang. Dokter menduga Budi menderita batu ginjal bilateral (batu asam urat), yang memerlukan pemeriksaan lanjut. Pemeriksaan mengungkap batu bilateral berukuran 3 cm di ginjal kanan dan 2 cm di ginjal kiri.
Bambu kuning
Untuk memulihkan kondisinya, dokter spesialis urologi merekomendasikan operasi. Namun, operasi batu ginjal bilateral berisiko tinggi. “Pemulihan pascaoperasi pun lama,” ujar alumnus Jurusan Ilmu Komputer, Universitas Padjadjaran, itu. Budi dan istri akhirnya memilih terapi Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy (ESWL). Pada Juni 2017, ia mulai menjalani pengobatan. Paramedis memasang selang stet-G di kedua ginjalnya lalu menembakkan laser ESWL.
Ia mengulangi terapi itu 2 pekan kemudian. Namun, 2 kali penyinaran seakan tidak menampakkan hasil apa pun. Terdorong rasa penasaran, sang istri menelusuri dunia maya untuk mencari alternatif. Di salah satu laman, ia menemukan khasiat rebung bambu kuning Bambusa vulgaris untuk meluruhkan batu ginjal. Keesokan paginya, sang istri lantas membeli rebung di pasar dan menyajikannya kepada sang suami.
Sayang kalau hanya minum air rebusan rebung. Istri saya membuat sayur rebung agar manfaat rebungnya lebih terasa,” ungkap Budi. Istri Budi memasak kira-kira 500 gram rebung dalam panci sedang, cukup untuk 3 kali makan. Pria kelahiran Jakarta itu memakan nasi dan sayur rebung 3 hari berturut-turut. Hari ke-2 mengonsumsi rebung, batu ginjal seperti kerikil kecil berdiameter 1 mm keluar saat berkemih. Hal itu terus berlanjut sampai 2 hari.
Dibantu penyinaran laser, batu dalam ginjal Budi semakin menyusut. Tak lupa, ia menerapkan pola makan sehat dan seimbang. Untuk mempercepat kesembuhan batu ginjal akibat akumulasi asam urat, ia menghindari konsumsi jeroan, alkohol, kaldu, dan makanan laut (seafood). Selain itu, dokter melarang Budi minum kopi, mengurangi protein dari daging, sayuran hijau, dan kacang-kacangan. Hal itu dilakukan untuk menjaga kondisi ginjal hingga benar-benar bersih.
Menurut dokter di RSUD Dr Soetomo, Surabaya, Dr. dr. H. Arijanto Jonosewojo, Sp.PD., pemicu batu ginjal antara lain kurang minum, penyumbatan aliran urin, infeksi pada saluran kencing, dan faktor gen. Pada batas tertentu asam urat dibutuhkan oleh tubuh untuk membentuk inti sel secara alami. Asam urat itu berasal dari pemecahan asam amino nonesensial. Penumpukan asam urat akan semakin besar jika makanan yang dikonsumsi mengandung purin.
Pemicu lain adalah akumulasi purin alias asam urat. Pada orang-orang yang mengalami gangguan metabolisme asam urat, terjadi pembentukan asam urat yang berlebihan dan gangguan pengeluarannya. Akibatnya, terjadi penumpukan asam urat di dalam darah. Kondisi itu memicu penurunan volume urine atau kelebihan zat pembentuk batu di urin.
Kalium
Menurut herbalis di Jakarta, Dr. Inggrid Tania, S.Farm, M.Si., rebung bersifat membersihkan ginjal, sehingga dapat membantu meluruhkan batu ginjal. Selain itu enzim lipase merupakan enzim pencernaan yang memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol agar terserap tubuh. Jika lipase dihambat, lemak tidak pecah dan tidak terserap tubuh, sehingga akan dibuang melalui feses.
Kenapa rebung merangsang keluarnya batu ginjal? Hal itu terjadi karena rebung bersifat diuretik (peluruh urine) serta berserat tinggi. Rebung mengandung protein rata-rata 2,65 gram per 100 gram rebung segar. Herbalis di Bogor, Jawa Barat, Valentina Indrajati, menjelaskan tunas bambu mampu meluruhkan batu ginjal karena kandungan kaliumnya yang tinggi. Bambu pun mengandung serat untuk detoksifikasi racun dalam tubuh.
Sebaliknya kandungan lemak dalam rebung relatif rendah yaitu hanya sekitar 0,25—0,94% saja. Kandungan air dalam rebung mencapai 90%. Prapti menambahkan, kalium dalam rebung mencapai 533 mg per 100 gram dan natrium sebanyak 4 ml per 100 gram sehingga bagus pula untuk penderita diabetes. Kalium adalah mineral yang membantu fungsi fisiologis ginjal dan merupakan elektrolit bersama dengan natrium.
Kini, ginjal Budi sudah bersih dan pulih setelah 8 kali laser ESWL dan konsumsi sayur rebung. Menurut Prapti rebung dapat digunakan sebagai pangan fungsional. Alumnus jurusan Gizi Masyarakat, pascasarjana Universitas Sebelas Maret itu menyarankan untuk mengonsumsi rebung langsung setelah direbus supaya lebih bergizi. “Usahakan direbus langsung makan atau dibuat sayur, jangan dimakan mentah,” tutur dokter alumnus Universitas Diponegoro itu. Khasiat rebung membantu peluruhan batu ginjal belum didukung dengan kajian dari laboratorium. Dalam jurnal dari Balai Pengkajian Teknologi Pertanian, Jambi, peneliti Desy Nofriati, S.P., M.Si menunjukkan rebung kaya kalium. Rebung menyimpan 400 mg kalium dan 2,56% serat pangan.
Kandungan serat itu lebih tinggi daripada sayuran tropis lain seperti sawi (1,01%), mentimun (0,61%), dan kedelai (1,27%). Riset lain oleh Hilma Annisa dari Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta menyatakan pengaruh asupan kalium terhadap
kondisi pasien gagal ginjal kronik di RSUD Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Riset menunjukkan asupan kalium meningkatkan kemampuan ekskresi ginjal, yang ujung-ujungnya memicu peluruhan batu ginjal. (Marietta Ramadhani)