Warna putih berbaur indah dengan merah muda. Permainan gradasi kedua warna itu tampak solid. Penampilannya makin sempurna dengan hiasan pucuk hijau. Wajar bila nama rainbow disematkan. Dengan sosok multiwarna seperti itu, Boen yakin euphorbia asal Thailand itu akan menyemarakkan pasar.
Selintas sosoknya mengingatkan pada chiquita. Hanya saja rainbow jauh lebih besar dan indah. Meski diameter bunga sedang, 3—4 cm, tetapi sosoknya kompak. Dalam 1 tangkai tampak 32 kuntum berbunga serempak. Mahkota bunga dan daun tebal menyebabkan bunga tak mudah rontok. Dengan keunggulan itu, “Dia bakal digemari konsumen, terlebih kaum wanita,” kata pekebun di Bogor itu.
Kecantikan rainbow bak aliran mode baru. Kehadiran bunga aneka corak mewarnai silangan-silangan teranyar dari Th ailand. Di antaranya, bercak warna yang tampil merata dan spot dengan gradasi warna. Sosok seperti itu menjadi ciri khas star pink dan aretha. Dominasi 1 warna berbingkai warna lain bisa disaksikan pada chain reaction, chamellion, dan fuji apple. Selain itu ada pula semburat 2 warna yang membelah tegas, tetapi di jenis lain justru sebaliknya. Seluruh corak itu makin memperkaya ragam si mahkota berduri.
Aneka warna juga menghiasi masingmasing jenis. Putih, merah muda, dan merah umumnya mendominasi bunga multicorak. Di samping ketiga warna itu, hijau menjadi pemanis di bagian pucuk. Mereka muncul dalam wujud bercak yang berselang-seling. Permainan gradasi salah satu warna juga menghiasi bunga jenis lain. Komposisinya terkadang tegas, dinamis, atau justru lembut.
Selain corak dan warna, euphorbia baru juga “diperkuat” dengan aneka kelebihan.Diameter bunga cenderung sedang hingga besar, mulai 4—5 cm, bahkan beberapa hingga 6—7 cm. Hampir sebagian besar berbunga dan berdaun tebal. “Bunga kuat, tak perlu takut rontok,” kata Freddy, pekebun euphorbia di Serpong, Tangerang. Apalagi si mahkota duri tampil marak dengan 16—32 kuntum dalam tiap dompol. (Utami Kartika Putri)