Trubus.id–Pasar adenium terus berkembang. Penangkar baru juga mulai bermunculan. Terbukti variasi adenium hibrida di tanah air semakin banyak.
Bahkan penangkar adenium di Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah, Rochmad Wiyono Supadmo pun kewalahan memenuhi permintaan ekspor tanaman mawar gurun itu.
“Saya membatasi pengiriman setiap dua bulan saja,” ujar Rochmad.
Ia menuturkan sekali pengiriman jumlahnya bervariasi, mulai 20—615 tanaman. Sebenarnya jumlah permintaan lebih dari itu. Sayangnya Rochmad belum sepenuhnya fokus menangkarkan adenium.
Ia hanya memiliki waktu lebih untuk menangkarkan adenium saat akhir pekan. Pasar mancanegara berkembang pesat.
Rochmad mengekspor adenium ke Miami, Amerika Serikat. Ia juga mengisi pasar Eropa tepatnya di Romania.
Pasar Asia juga tidak kalah. Pada akhir November 2024, ia mengekspor 615 tanaman ke Bangladesh.
“Barangnya sudah siap, tinggal menunggu perizinan keluar,” ujar Pemilik RWS Nursery itu.
Pasar mancanegara menghendaki adenium tumpuk hibrida dengan warna yang cantik. Misal adenium jayanti dengan warna oranye menyala pada kelopak bagian tengah.
Selanjutnya adenium alesha dengan kelir ungu pekat pada bagian pinggir dan warna merah muda yang mengisi kelopak tengah.
Ada juga adenium dela dengan gradasi ungu tua dan putih. Kombinasi warna yang sangat indah.
Ketiga jenis itu menjadi incaran pasar mancanegara. Adenium yang disebutkan itu merupakan hibrida hasil tangan dingin Rochmad.
Harga adenium bervariasi untuk pasar mancanegara. Ia mempertimbangkan banyak sedikitnya tanaman yang dipesan.
Rochmad mengelompokkan harga menjadi lima tingkatan. Pertama pemesanan minimal 20 tanaman dipatok dengan harga US$12. Pembelian minimal 50 tanaman seharga US$10, minimal 100 tanaman (US$8), minimal 300 tanaman (US$7), dan lebih dari 500 tanaman (US$6).
Menurut Rochmad sebenarnya pasar lokal juga masih ada permintaan. Namun, harga adenium di pasar lokal tidak setinggi di pasar mancanegara.
Ia fokus melakukan perbanyakan untuk memenuhi permintaan pasar mancanegara. Rochmad menjual tanaman setinggi 25 cm.
Sebelum melakukan ekspor ia memangkas seluruh daun. Kemudian membersihkan akar hingga tidak ada media tanam yang tersisa.
Biasanya konsumen harus inden sekitar 4 bulan sebelumnya karena permintaan cukup tinggi. Saat ini Rochmad tengah menyiapkan pengiriman ke Amerika Serikat dan Eropa.
“Bulan Maret atau April 2025 sudah mulai saya persiapkan,” ujar Rochmad.
Pengiriman menunggu musim semi di negara tujuan. Trubus juga turut serta mengawal perkembangan adenium di Indonesia.
Kali pertama Trubus mengangkat topik adenium pada 2004. Saat itu adenium Taiwan naik daun dan menggeser jenis dari Thailand (baca Trubus edisi November 2004).
Selanjutnya pada 2007 adenium arabicum ramai diperbincangkan di tanah air. Sementara di Thailand adenium tumpuk menjadi barang incaran konsumen (baca Trubus edisi Januari 2007).