Volume dan mutu air vital dalam pembudidayaan diskus. Keduanya mesti sesuai dengan kebutuhan dan persyaratan hidup diskus. Sumber air bisa berasal dari PDAM maupun sumur, tapi keduanya perlu perlakuan terlebih dulu sebelum digunakan memelihara ikan. Yang terpenting, air mesti diendapkan dan diberi aerator 48 jam sebelumnya.
Air sumur berasal dari tanah, yang tinggi karbon dioksida dan mineral. Itu tidak bagus untuk ikan kalau langsung digunakan. Air ledeng juga mengandung senyawa klorin yang meracuni ikan. Perlakuan pengendapan dan aerasi berfungsi memisahkan mineral, memecah dan mengeluarkan karbon dioksida, serta menguapkan kandungan klorin. Fungsi lain, mematikan jasad renik seperti protozoa penyebab penyakit white spot. Protozoa memang hanya tahan 2 hari di luar tubuh ikan, selewat masa itu ia mati.
Diskus sensitif perubahan kualitas air. Ia menyukai suhu 28—30oC, terutama untuk burayak sampai ikan muda umur 8 bulan. Perubahan suhu bisa terjadi akibat perubahan cuaca, musim, atau saat pergantian air. Perubahan suhu mendadak bisa mengakibatkan stres sehingga ikan kehilangan nafsu makan. Kehadiran zat-zat seperti amonia, nitrat, atau asam sulfat turut andil mengubah kualitas air. Zat-zat itu muncul lantaran endapan sisa kotoran yang luput dibersihkan. Diskus mampu menoleransi kehadiran 0,1 ppm amonia, 0,5 ppm nitrat, serta 0,1 ppm asam sulfat. Lebih dari itu, ia akan keracunan.
