“Grand champion lou han jatuh pada kemalau milik Epeng,” ujar Jody Smackdown, pembawa acara sekaligus presenter televisi, ikut mempertegas. Kontes memperebutkan Piala Pangkostrad itu juga menobatkan ranchu milik Kiking Zamorano asal Bandung sebagai grand champion di kategori maskoki.
Gelar terbaik yang diraih kemalau milik hobiis dari klub Pangeran Jayakarta, Jakarta, itu merupakan kejutan manis. Lawan-lawan yang unjuk gigi di Maspion Plaza sudah malang melintang sebagai pemenang di berbagai kontes besar. Sebut saja lou han inul milik Handoko Basuki asal Surabaya, peraih grand champion di Semarang Lou Han Exhibition Contest 2003 dan Zaiho Amazing Mega Expo 2003. Atau cencu milik Hartoyo Koordi asal Jakarta, penyandang gelar grand champion Kapolri Cup 2003 dan Jogja Ornamental Fish Fiesta 2003.
“Tubuhnya proporsional dan mutiara penuh. Ikan itu memang dalam kondisi best perfomance,” ujar Nandi, juri asal Bandung mengomentari keunggulan sang juara. Saingan terberat, kampiun cinhua A milik Edi Sembayang dari Penggemar Lou Han Club tak kuasa melawan. “Kedudukan akhir seluruh juri memilih kemalau,” ujar Markus Ahadi, koordinator juri asal Jakarta.
Geliat top view
Di kategori maskoki, perebutan grand champion berlangsung ketat. Ranchu milik Kiking Zamorano asal Tanah Parahyangan sukses menyingkirkan kampiun oranda jumbo, open jumbo, dan ryukin jumbo. Yang disebut terakhir merupakan kandidat peraih grand champion di Qian Hu Goldfish Contest di Singapura pada Februari 2004.
Ranchu side view seharga lebih dari Rp20-juta itu tampil prima. Lengkungan punggung membentuk busur setengah lingkaran sempurna. Tubuh berkesan berotot dan aktif bergerak. “Ini pertama kali ikan saya jadi grand champion,” ujar Kiking bangga begitu ranchu bercorak merah putih itu dinobatkan jadi juara para jawara.
Di kelas top view, ranchu milik Tropis Aquarium dari Jakarta muncul sebagai terbaik. Ikan kampiun di Samprang, Thailand, itu terlalu kuat bagi seluruh pesaing yang rata-rata berukuran tubuh lebih kecil. “Benar-benar bagus ya,” ujar Hansen pengunjung kontes asal Kemanggisan, Jakarta, sambil menunjuk ranchu berukuran jumbo seharga lebih dari Rp100-juta itu.
Menurut Damanhuri, ketua panitia kontes, Piala Pangkostrad dari 1—7 Maret merupakan even terbesar di awal 2004. Di kategori lou han, sekitar 450 ikan dari berbagai kota seperti Bandung, Surabaya, Jakarta, Samarinda, dan Balikpapan turun gelanggang.
Kategori maskoki diikuti lebih dari 200 ikan. “Total 189 ekor turun di side view dan 20 ekor di top view,” ujar Toni dari Bens Aquarium, penanggung jawab kontes maskoki. Selain lou han dan maskoki, kontes itu mempertandingkan pula kategori guppy dengan peserta terbatas. (Dian Adijaya S/Peliput : Bertha Hapsari & Nyuwan SB)