Trubus.id— Pehobi alpukat di Kabupaten Cilacap, Provinsi Jawa Tengah, Dian Suwardianto menemukan alpukat unggul selain alpukat bringkeng. Alpukat itu bercita rasa manis, gurih, dan lembut. “Istimewanya kadar minyak alpukat itu tinggi,” kata Dian.
Nama alpukat itu raril dari nama sang pemilik. Suami pemilik pohon alpukat itu bernama Aril dan sang istri Rara. Jadi, nama alpukat gabungan dari nama pasangan suami dan istri itu menjadi raril. Hasil penilaian Dinno M. Dionysius, alpukat raril meraih skor 82.
“Bentuk buah cenderung oval dengan warna kulit yang berubah merah ketika matang,” tutur Dinno. Bobot buah raril 528 gram dengan ketebalan kulit 1,8 mm. Raril tergolong alpukat yang mudah dikupas. Edible portion alpukat itu mencapai 77% dengan bobot biji 99 gram.
“Alpukat raril prospek masuk kategori buah meja dengan kadar minyak yang tinggi,” kata Dinno. Produktivitas raril 100 kg lebih per musim. Raril tumbuh di halaman depan rumah seluas 8—10 m2 . “Tanamannya berasal dari biji. Pemiliknya mendapatkan bijinya dari penjual jus buah,” kata Dian.
Tidak ada perawatan khusus untuk raril. Bahkan penyiraman pun jarang. Oleh karena itu, Dian sangat optimis alpukat di Cilacapseperti raril dan bringkeng tergolong istimewa dari segi genetik. “Tidak dirawat saja sudah enak, apalagi kalau dibudidayakan secara intensif,” tutur pemilik Sinar Daun Farm itu.