Trubus.id— Calon pekebun atau pehobi alpukat bisa memilih SWY 01 untuk ditanam. Pasalnya alpukat SWY 01 memiliki banyak keunggulan, salah satunya berukuran jumbo. Alpukat SWY 01 ditemukan oleh Yosep Ade Sumelang.
Yosep menemukan SWY 01 saat mengantarkan bibit ke rumah konsumen bernama Suwaryo pada 2021. Nama alpukat itu memang singkatan dari pemilik pohon, yakni Suwaryo.
Saat tiba di kediaman Suwaryo di Desa Maos Kidul, Kecamatan Maos, Kabupaten Cilacap, Provinsi Jawa Tengah, Yosep melihat pohon alpukat di depan rumah. Kebetulan pohon setinggi 8 m itu tengah berbuah.
Pembibit alpukat di Desa Sidasari, Kecamatan Sampang, Kapupaten Cilacap, Provinsi Jawa Tengah, itu berdecak kagum melihat buah alpukat yang menggantung di pohon lantaran berukuran besar. Kemudian Suwaryo memberi dua buah alpukat kepada Yosep.
Setelah mencicipi alpukat itu Yosep menyukainya karena bercita rasa gurih dan manis. Selanjutnya mengirim buah alpukat itu kepada panelis Alnusa, Dinno. Hasil penilaian Dinno sangat menggembirakan karena alpukat SWY 01 berbentuk pyriform itu mendapatkan skor 95.
Dinno menuturkan, alpukat SWY 01 meraih nilai sempurna (10) pada aspek cita rasa gurih dan ketebalan daging buah yang mencapai 4,33 cm. SWY 01 juga berukuran jumbo 957 gram. Alpukat itu pun berkulit tebal (1,8 mm) dan mudah dikupas.
Warna kulit buah hijau saat muda dan berubah merah saat matang. Adapun bagian buah yang bisa dikonsumsi mencapai 90%. Dengan berbagai keunggulan itu, Dinno menilai SWY 01 berpotensi masuk kategori buah meja dan olahan.
Menurut Suwaryo produktivitas pohon induk berumur 30 tahun mencapai 600 kg saat panen raya. Ia menjual buah Rp200.000 per kg. Saat ini Yosep rutin memproduksi bibit SWY 01. Kapasitas produksi 2.000 bibit per 3 bulan.
“Sudah banyak pekebun yang beli bibit, tetapi saya belum ada data tanaman milik pekebun yang sudah berbuah,” kata pria berusia 30 tahun itu.
