Trubus.id — Pola hidup sehat dan bersih bisa menjadi upaya pencegahan hepatitis. Selain itu, alternatif pencegahan lain dengan mengonsumsi aneka herbal. Secara umum hepatitis adalah pembengkakan hati atau liver.
Menurut Dr. Primal Sudjana, Sp.PD., KPTI, FINASIM, dosen di Fakultas Kedokteran, Universitas Pasundan Bandung, gaya hidup tertentu dapat memicu hepatitis. Primal mencontohkan konsumsi alkohol, sering bergantian jarum suntik, dan gaya hidup kotor memicu hepatitis.
Primal mengatakan, jenis virus hepatitis terdiri atas A, B, C, D, dan E. Wabah yang sering menyebar adalah hepatitis A dan E karena penularan melalui oral. Namun, penyakit itu tidak menyebabkan kronis atau tahan dalam waktu yang lama.
Hepatitis jenis B, C, dan D penularan relatif susah karena melalui darah. Namun, ketiganya bisa memicu ke penyakit kronis. Oleh karena itu, harus hati-hati agar hati terhindar dari serangan hepatitis.
Dokter Primal mengatakan, kebanyakan orang dewasa dan anak-anak terinfeksi hepatitis A dan B. Gejala yang lazim seperti pengalaman Faraby yakni demam, muntah, dan kurang nafsu makan. Gejala lain kulit dan bagian putih mata menguning.
Itulah sebabnya masyarakat menyebut hepatitis sebagai penyakit kuning. Urine pasien hepatitis juga berwarna gelap atau kuning pekat.
Dunia medis mengandalkan obat golongan antivirus nucleoside reverse transcriptase inhibitor untuk mengendalikan hepatitis.
Jayadi, warga Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat, menggunakan aneka herbal untuk mengatasi hepatitis yang diderita oleh Faraby, sang anak. Beragam herbal itu, di antaranya rimpang temulawak, akar alang-alang, ketumbar, pegagan, dan meniran.
Jayadi merebus ramuan itu dalam 4 gelas air dengan api kecil hingga mendidih. Ketika air hasil rebusan itu hangat, ia menyaring dan memberikannya kepada Faraby. Siswa kelas 5 Sekolah Dasar itu mengonsumi satu gelas belimbing setara 250 ml ramuan.
Frekuensi konsumsi dua kali sehari pada pukul 07:30 dan 19:00 sebelum makan. Selain itu, Faraby mengonsumsi sayuran (wortel dan brokoli) supaya asupan nutrisi terjaga.
Selama tiga pekan, Faraby disiplin mengonsumsi herbal. Fisiknya lebih bugar. Perlahan hijau pada mata memudar. Masa otot pun mulai kembali.
Menurut Jayadi, rimpang temulawak mengandung senyawa kurkumin sebagai hepatoprotektor atau melindungi hati. Penambahan alang-alang (Imperata cylindrica) sebagai pendingin untuk menurunkan suhu.
Peningkatan sistem kekebalan tubuh dipercayakan pada meniran. Phyllantus niruri itu mengandung senyawa flavonoid yang berperan sebagai antioksidan. Sementara itu, pegagan (Centellla asiatica) kaya glinco untuk regenenerasi sel.
“Anak saya mual karena ulu hatinya sakit. Memberikan tambahan sedikit ketumbar untuk menghilangkan rasa mual,” kata Jayadi.
Ketumbar mengandung senyawa linalool dan borneol yang meningkatkan fungsi hati. Memastikan metabolisme lancar pada panderita hepatitis juga sangat penting. Tujuannya supaya tidak menghambat penyembuhan.
Jayadi juga menambahkan irisan buah mengkudu (Morinda citrifolia). Upaya itu membuahkan hasil. Hasil pengecekan 6 bulan terakhir setelah penyakit muncul hingga kini menunjukkan kadar SGPT dan SGOT Faraby kembali normal, yakni masing-masing 55 μ/l dan 37 μ/l.