Trubus.id — Petani mempunyai banyak pilihan jenis cabai keriting. Varietas bibit menjadi salah satu faktor penentu hasil panen. Oleh karena itu, penting dalam memilih jenis bibit cabai keriting yang berkualitas dan produktif. Berikut ini beberapa varietas cabai keriting yang bisa jadi pilihan petani.
Surya F1
Benih cabai keriting Surya F1 memiliki keunggulan toleran antraknosa dan kadar air rendah. Cocok untuk prosesing dan pengangkutan jarak jauh. Bentuk buah lurus dengan warna merah cerah.
Ukuran buah panjang 16 cm dan diameter 0,8 cm. Umur panen 90 hari setelah tanam (HST). Surya F1 dapat ditanam sampai ketinggian 1300 m dpl. Produktivitas antara 0,8–1,1 kg per tanaman.
Platinum
Varietas Platinum tahan Tobacco Mosaic Like Virus (TMLV) dan Tobacco Mosaic Virus (TMV). Buah yang dihasilkan berukuran panjang 16 cm dengan diameter 1 cm. Bobot rata-rata 10 gram per buah. Hasil rata-rata di tingkat petani mencapai 1 kg per tanaman. Cocok ditanam untuk dataran rendah, sedang, ataupun tinggi.
Helix
Cabai keriting varietas Helix mempunyai kelebihan toleran terhadap cekaman kekeringan. Helix adaptif untuk daerah-daerah dataran rendah sampai menengah, yakni 100–600 m dpl. Varietas ini banyak ditanam di Sulawesi dan Sumatra Utara.
Pertumbuhan Helix seragam. Ia tahan serangan antraknosa. Panen pada umur 73–80 HST. Produktivitas mencapai 1 kg per tanaman dengan potensi hasil 20 ton per hektare.
Blora F1
Varietas Blora F1 memiliki panjang buah sekitar 16 cm dengan diameter 0,7 cm. Dalam 1 kg terdiri atas 200–225 buah cabai. Umur panen 90 HST. Blora F1 optimal berproduksi jika ditanam sampai ketinggian 1.000 m dpl. Produktivitas 0,8–1,2 kg per tanaman.
Lado F1
Lado F1 mempunyai potensi hasil lebih dari 1 kg per tanaman. Panjang buah 15 cm dengan diameter 0,8 cm. Warnanya merah agak mengilap. Responsif terhadap pupuk K dan Ca. Pertumbuhan Lado F1 tegak dengan percabangan banyak. Ia tahan layu bakteri dan bisa dipanen kurang dari 90 HST. Cocok untuk dataran rendah dan tinggi.