Trubus.id — Walang sangit salah satu hama tanaman padi. Walang sangit dapat menyerang tanaman padi dengan cara mengisap cairan tangkai bunga serta bulir padi pada fase pengisian bulir dan pemasakan bulir.
Serangan walang sangit membuat pengisian bulir padi tidak sempurna, bahkan seringkali menyebabkan bulir padi hampa. Tentu kehadiran walang sangit berbahaya bagi tanaman padi dan merugikan petani, karena dapat mengakibatkan menurunnya produksi.
Selain itu, risiko kualitas gabah pun menurun akibat hama ini. Biasanya beras yang dihasilkan akan berubah warna dan mengapur. Oleh sebab itu perlu penanganan khusus untuk mengatasi serangan walang sangit.
Ada berbagai cara efektif mengatasi hama walang sangit. Leptocorisa oratorius itu dapat dibasmi dengan ramuan 3 kg buah maja, 2 kg daun jelenga, 0,2 kg jeringau, 5 kg daun tembakau, dan masing-masing 0,5 kg brotowali dan lengkuas.
Semua bahan ditumbuk halus dan direndam dalam 5 liter air selama 36 jam. Setiap 0,5 liter ramuan tanpa ampas dicampur 14 liter air. Semprotkan larutan 6 hari sekali sejak padi berbuah sampai panen.
Alternatif lain yang bisa dilakukan yakni dengan ramuan berikut. Siapkan gadung, brotowali, daun pucung, dan temu ireng masing-masing 1 kg, serta 1 genggam daun mindi dan rimpang bangle. Semua bahan bisa ditumbuk halus atau diparut.
Selanjutnya semua bahan dicampur dengan 10 l air dan disimpan selama 7 hari. Untuk aplikasinya, ambil tiga gelas campuran itu lalu dilarutkan dalam 16 liter air dan disemprotkan ke tanaman.
Cara selanjutnya, dengan menggunakan daun sambiloto. Sambiloto tak hanya ampuh mengatasi kanker. Faktanya, ekstrak daun dan biji sambiloto juga ampuh menghalau walang sangit Leptocorisa acuta.
Senyawa andrografolida pada sambiloto membuat selera makan hama pemakan daun itu sirna (antifeedant) sehingga urung menyantap dedaunan. Cara membuatnya mudah, sekitar 100 g daun Andrographis paniculata dihancurkan dan larutkan dengan air secukupnya. Hasil saringan ditambah 15 liter air kemudian disemprotkan ke tanaman.