Trubus.id — Sampah menjadi permasalahan di Tanah Air yang harus segera diselesaikan. Untuk menuntaskan persoalan sampah, diperlukan kerja sama semua pihak. Selain tugas wajib pemerintah, penyelesaian sampah harus mulai dikerjakan dari lingkungan terkecil yakni keluarga.
Bahkan, setiap individu harus mulai sadar akan pentingnya bersikap bijak dalam mengelola sampah, baik sampah organik maupun anorganik. Sampah pun dapat diubah menjadi rupiah.
Misalnya saja, masyarakat mengurangi sampah organik dengan budidaya maggot BSF (Black Soldier Fly). Pengembangan maggot BSF selain sebagai solusi menyelesaikan permasalahan sampah, bisa juga menjadi pundi-pundi rupiah bagi yang membudidayakannya.
Dr. Melta Rini Fahmi, Instruktur Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang sekaligus peneliti maggot, menyebut budidaya maggot BSF bisa menjadi solusi untuk mengatasi permasalahan sampah, khususnya di perkotaan.
Lihat saja sampah yang menggunung di tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi. Oleh karena itu, menurut Melta sudah saatnya membangun kesadaran bersama dalam mengurangi sampah.
Hal itu bisa dimulai dengan budidaya maggot BSF untuk mengurangi sampah organik. Terlepas dari itu, potensi pengembangan maggot sangat besar. Menurut Melta, dari sisi ekonomi permintaan maggot BSF sangat tinggi. Bahkan, beberapa perusahaan dari Belanda meminta pasokan maggot BSF ratusan ton, tetapi belum terpenuhi.
Meskipun begitu, Melta mengingatkan masyarakat untuk tidak terbuai dengan keuntungan semata. Hal ini karena ada sisi-sisi lain kendala dalam budidaya yang harus dihadapi, sebagaimana pada budidaya lainnya.
Selain itu, untuk membangun ekosistem bisnis sektor maggot diperlukan kerja sama dari berbagai pihak. Mulai dari membentuk kelembagaan, hingga bekerja sama dengan pemerintah.
“Dari tingkat desa, misalnya, bisa bekerja sama dengan pemerintah desa terkait pendanaan,” terang Melta saat menjadi narasumber dalam Bincang-Bincang Wisma Hijau Episode 79 yang bertema ‘Budidaya Maggot BSF Solusi Penanganan Sampah Organik’, Jumat (27/01).
Tentu, untuk bernegosiasi guna mendapatkan pendanaan bukan hal yang mudah. Akan tetapi, ada strategi tertentu untuk memperoleh pendanaan dari suatu lembaga. Salah satunya adalah dengan membangun kepercayaan.
Kurangi sampah dari desa
Gerakan mengurangi sampah bukan hanya penting di lingkungan perkotaan, melainkan juga di desa. Ignasius Paulo Datoalin, Founder Maggot NTT, merupakan salah seorang pemuda yang bergerak mengurangi sampah melalui pengembangan budidaya maggot BSF.
Berawal dari keprihatinan terhadap permasalahan sampah di desa yang belum terkelola dengan baik, Ignasius bersama rekan berkomitmen untuk menjadi penggerak dalam mengurangi sampah di desa.
Melalui Maggot NTT, Ignasius memiliki beragam kegiatan yang rutin dilakukan untuk mengajak masyarakat mengurangi sampah organik dengan budidaya maggot BSF. Apalagi, menurutnya budidaya maggot terbilang mudah dan berpotensi menjadi rupiah.
“Budidaya maggot ini tidak perlu ribet, tidak memakan tempat dan waktu, tidak membutuhkan biaya yang besar. Semua bisa melakukannya,” terang Ignasius.
Lebih lanjut, Ignasius melalui Maggot NTT kerap mengadakan edukasi, pelatihan, hingga pemberdayaan kepada masyarakat desa. Khususnya, pada anak-anak muda dan ibu-ibu rumah tangga.
Ignasius berharap dengan gerakan budidaya maggot BSF yang masif, permasalahan sampah bisa segera dikurangi. Mengapa sampah ini perlu segera diatasi? Menurut Ignasius, sampah menjadi salah satu sumber yang membuat lingkungan tidak nyaman, bahkan lebih dari itu sampah berisiko menjadi penyebab penyebaran penyakit.
Hadir pula dalam webinar tersebut, Riefza Vebriansyah, Redaktur Pelaksana Majalah Trubus, yang menyampaikan pengalaman para jurnalis Majalah Trubus dalam meliput seputar budidaya maggot BSF.
Menurut Riefza, maggot BSF merupakan sumber protein yang bisa digunakan sebagai pakan ternak, seperti ikan dan ayam. Menurut berbagai narasumber yang ditemui dan diwawacarai oleh Majalah Trubus, terjadi peningkatan bobot yang signifikan terhadap ternak yang diberikan pakan maggot BSF.
Selain untuk pakan ternak, maggot BSF pun bisa digunakan di sektor pertanian. Majalah Trubus pernah meliput pemanfaatan maggot BSF untuk pupuk tanaman padi. Hasilnya, petani yang menerapkan itu meraih peningkatan hasil panen.
“Penggunaan maggot untuk pupuk tanaman padi, meningkatkan panen hingga 25%,” jelas Riefza. Bagi Anda yang ingin menyimak lebih lengkap pembahasan terkait budidaya maggot untuk mengurangi sampah organik, Anda bisa menontonnya kembail di YouTube Bincang-Bincang Wisma Hijau dengan judul BBWH #79 – BUDIDAYA MAGGOT BSF SOLUSI PENANGANAN SAMPAH ORGANIK.