Trubus.id—Budidaya ikan dalam ember (budikdamber) solusi bagi Anda yang memiliki lahan sempit. Pelaku akuaponik dan budikdamber pun dapat memanfaatkan barang bekas dan lampu jika ingin menanam dalam ruangan.
Pegiat akuaponik di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Fiscer Kaftaru, memiliki solusi bagi para pelaku rumahan yang memiliki pencahayaan matahari buruk. Fiscer membuat budikdamber (budidaya ikan dan sayuran di ember) lengkap dengan sistem filtrasi, pompa, dan aerasi beserta pencahayaan tambahan dari lampu tumbuh atau growlight.
Selain itu salah satu sisi ember dibuat “jendela” untuk melihat bagian dalam ember. Total kebutuhan daya untuk lampu tumbuh beserta pompa yaitu 6 watt. “Growlight saya buat sendiri sehingga disesuaikan dengan kebutuhan tanaman,” katanya.
“Tanaman sayuran daun paling baik menggunakan perbandingan 5:1 cahaya merah dan biru, sedangkan untuk sayur buah lebih optimal menggunakan 4:2 cahaya merah dan biru,” kata Fiscer.
Pertumbuhan tanaman dengan growlight mencapai 80% ketimbang tanaman yang terkena sinar matahari. Supaya pertumbuhan optimal (80%) Fiscer menyarankan penyinaran selama 24 jam. Selain berpengaruh untuk pertumbuhan tanaman, ternyata cahaya merah-biru berpengaruh kepada pertumbuhan ikan nila.
Saat fase bibit nila ukuran 2 jari pertambahan panjang ikan mencapai 1—1,5 cm ketimbang bibit yang tidak diberi perlakuan lamput tumbuh. Panen pun bisa lebih cepat 15 hari. Tanpa lampu pelaku budikdamber memanen nila 4—5 bulan.
Pertumbuhan dan perilaku ikan lebih bisa teramati. Fiscer mengatakan, salah satu tanda ikan sehat adalah ikan berenang pada dasar atau bagian tengah wadah. Inovasi itu menjadi solusi jika hendak mengembangkan akuaponik dan budidamber di rumah.
 solusi bagi Anda yang memiliki lahan sempit. Pelaku akuaponik dan budikdamber pun){kind=link}