Thursday, January 16, 2025

Cegah Dampak Perubahan Iklim

Rekomendasi
- Advertisement -

Trubus.id—Fenomena el nino dan la nina merupakan dampak anomali iklim El Nino Southern Oscillation (ENSO) yang merupakan pergeseran periodik sistem atmosfer di Samudera Pasifik yang berdampak pada cuaca di seluruh dunia.

El nino merupakan fenomena meningkatnya suhu Samudera Pasifik dan berdampak pada kekeringan. Sementara la nina adalah menurunnya suhu Samudera Pasifik yang berdampak pada peningkatan curah hujan.

Kejadian la nina memicu peningkatan curah hujan melebihi normal sehingga perlu kewaspadaan dan kesiagaan terhadap potensi lanjutan dari curah hujan tinggi.

Dampak dari intensitas curah hujan yang tinggi menyebabkan peningkatan potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, banjir bandang, angin kencang serta terjadinya badai tropis.

Dampak langsung pada sektor pertanian yaitu menimbulkan kerusakan tanaman (tanaman pangan, hortikultura, dan perkebunan) serta gagal panen.

Selain itu, la nina menurunkan produksi tanaman lantaran gagalnya penyerbukan sehingga buah dan biji gagal terbentuk. Adapun dampak la nina secara tidak langsung dapat memicu peningkatan serangan organisme pengganggu tumbuhan (OPT).

La nina memberikan pengaruh positif dan negatif terhadap sektor pertanian khususnya tanaman pangan. Namun lahan pertanian khususnya di wilayah pesisir berpotensi banjir akibat rob atau limpasan pembuangan air dari bagian hulu. Selain itu kelembapan udara tinggi meningkatkan potensi serangan OPT.

Menurut Peneliti di Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, Kementerian Pertanian, Dr. Ir. Bambang Irawan, M.S., untuk menekan dampak negatif el nino dan la nina terhadap produksi pangan maka dibutukan kebijakan penanggulangan yang komprehensif seperti pengembangan sistem deteksi dan desiminasi informasi tentang anomali iklim dan merehabilitasi jaringan irigasi untuk menghadapi potensi curah hujan yang tinggi.

- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Wamentan Soroti Harga Gabah, Tegaskan HPP Gabah Rp6.500 per Kilogram

Trubus.id–Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menyoroti harga gabah yang hanya mencapai Rp5.000 per kilogram.  Ia menegaskan bahwa harga tersebut sangat...
- Advertisement -

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img