Trubus.id—Guru Besar Fakultas Ekologi Manusia, IPB University, Prof. Dr. Ahmad Sulaeman dan tim mengembangkan apartemen lebah trigona dengan inovasi stup lebah susun tiga.
Lebah yang yang dibudi dayakan di apartemen lebah tirgona itu jenis tanpa sengat (stingless bee) yakni Tetragonula biroi, Heterotrigona itama, dan Tetragonula laeviceps.
Ahmad menuturkan selama ini lebah trigona tinggal di dalam satu pohon dalam lubang, sehingga jika memanen madu dengan menebang pohon dapat merusak lingkungan. Maka ia dan tim membuat apartemen lebah tirgona yang meniru lubang dalam pohon tersebut.
Ia menjelaskan bahwa stup merupakan tempat lebah berkembang biak, bertelur, mengumpulkan pakan, mengumpulkan nektar, resin, dan polen, serta tempat lebah berkembang biak. Musababnya pada stup itu terdiri dari ratu lebah, pejantan, dan lebah pekerja.
“Apartemen itu terdiri dari beberapa kumpulan koloni, inovasi ini memiliki banyak stup lebah. Selama ini orang memelihara lebah tanpa sengat dalam bentuk kotakkotak kecil. Sehingga produksi madu belum maksimal. Paling selama setahun dapat beberapa ratus mili,” kata Ahmad dilansir pada IPB TV.
Apartemen lebah tirgona itu merupakan bangunan yang di dalamnya terdapat beberapa stup yang dihuni koloni lebah yang berkembang biak. Lebah trigona memproduksi madu, polen, dan propolis mentah. Selain itu menjadi tempat pembibitan calon koloni baru sebagai koloni induk yang siap menjadi bibit koloni.
“Untuk mempermudah lebah membentuk sarang dan kantong madu maka disektar apartemen lebah tirgona harus terdapat tanaman yang dapat dimanfaatkan lebah untuk memeroleh nektar dan resin,” ujar Ahmad.
Pemanen madu dapat dilakukan dengan cara rotasi pada setiap koloni. Panen setiap satu koloni yakni 4 bulan sekali. Menurut Ahmad selama 4 bulan itu hasil panen lebah jenis Heterotrigona itama sekitar 1,5 liter dan Tetragonula biroi sekitar 1 liter madu .
Ahmad optimis inovasi itu dapat mendorong masyarakat untuk menjaga lingkungan. Pasalnya dengan menjaga lingkungan makin banyak pakan tersedia dan mengundang lebah tinggal di sana. Lebah bukan sekadar penghasil madu saja tapi sebagai polinator alami.
Inovasi itu juga memungkinkan masyarakat untuk membudidayakna lebih trigona diperkotaan. Syaratnya tersedia vegetasi sebagai sumber makanan bagi koloni lebah trigona.
Pengembangan inovasi itu dilakukan melalui Kegiatan Kedaireka tahun 2023 dan telah dipatenkan dengan nomor Paten IDP 00006974.