Trubus.id–Kepala Karantina Jawa Tengah, Sokhib menyampaikan, Badan Karantina Indonesia (Barantin) melalui Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Jawa Tengah (Karantina Jawa Tengah) mencatat peningkatan ekspor bonsai sebanyak 245% pada periode Januari 2025 dibandingkan pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Pada 2024 periode Januari – Februari, ekspor mencapai 1.175 pohon atau senilai 1,5 miliar rupiah. Adapun pada periode Januari-Februari tahun 2025 tembus 2.881 pohon (meningkat 1.706 pohon) dengan nilai mencapai 2,1 miliar rupiah.
Sokhib mengungkap selain kualitas bonsai yang unik dalam ekspor bonsai juga harus sehat dan bebas hama penyakit.
“Karantina mengambil peran untuk menjamin bahwa bonsai yang dikirim itu memenuhi persyaratan phytosanitary dari negara tujuan, tidak mambawa hama dan penyakit,” dikutip pada siaran pers.
Ia menyebut persyaratan phytosanitary atau persyaratan kesehatan karantina tumbuhan itu wajib dipenuhi oleh eksportir agar bisa masuk ke negara tujuan ekspor.
Misalnya bebas dari hama dan penyakit atau dari kontaminasi lain yang tidak diperbolehkan. Sokhib juga menjelaskan bahwa untuk komoditas bonsai target Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantinanya (OPTK) adalah Meloidogyne sp., Bemisia argentifolii dan Chaetanophothrips orchidii.
“Kalau kita lengah dan tidak melakukan tindakan karantina dengan baik dan ditemukan oleh otoritas karantina negara tujuan, efeknya bisa banyak, salah satunya adalah penolakan produk dan terbitnya Notification of Non-Compliance (NNC),” ujar Sokhib.
Adanya NNC itu selain menimbulkan kerugian dari sisi eksportir karena barangnya tidak dapat diterima di negara tujuan, juga berpotensi adanya penghentian eksportasi dan penurunan kepercayaan negara tujuan ekspor. Sehingga hal itu akan merugikan semua pelaku usaha dan pemerintah.
Guna mendorong ekspor maka pihaknya juga mendorong pemeriksaan karantina dengan metode in line inspection.
Berdasarkandata sistem karantina yaitu Barantin Electronic System for Transaction and Utility Service Technology (BEST TRUST) Karantina Jawa Tengah, ekspor bonsai dari itu ke berbagai negara seperti Belanda, Jerman, Italia, Dubai, Spanyol dan Perancis.