Trubus.id–Riset terbaru dari Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BPPP) Bitung mengungkapkan bahwa air kelapa dapat dimanfaatkan secara efektif untuk proses maskulinisasi ikan nila melalui pakan.
Maskulinisasi ikan nila merupakan salah satu metode yang umum diterapkan dalam budidaya perikanan, karena ikan nila jantan memiliki laju pertumbuhan yang lebih cepat dibandingkan dengan betina.
“Kami ingin memberikan alternatif yang lebih aman dan berkelanjutan bagi para pembudidaya. Dengan menggunakan air kelapa dalam pakan, kita tidak hanya mengurangi ketergantungan pada hormon sintetik, tetapi juga memanfaatkan bahan alami yang melimpah di Indonesia,” ujar Kepala BPPP Bitung, Natalia.
Penelitian itu terlaksana di Workshop Budidaya BPPP Bitung sejak 25 September–22 November 2024. Pada percobaan itu, larva ikan nila diberikan pakan dengan campuran air kelapa dalam berbagai dosis selama 14 hari.
Hasil menunjukkan bahwa dosis 0,12 ml air kelapa per gram pakan menghasilkan maskulinisasi yang optimal dengan persentase ikan jantan mencapai 66,32 persen.
Melansir pada laman KKP, ikan yang diberi pakan berbasis air kelapa itu menunjukkan pertumbuhan yang stabil dan tingkat kelangsungan hidup hingga 98,89 persen.
Natalia mengungkap langkah selanjutnya yakni menyusun panduan teknis sederhana agar inovasi itu dapat diimplementasikan dengan mudah di lapangan.
“Kami akan terus mengembangkan penelitian ini agar hasilnya semakin optimal dan bisa menjadi standar baru dalam budidaya ikan nila di Indonesia,” tutup Natalia.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BPPSDM KP) I Nyoman Radiarta, mengungkap bahwa inovasi seperti pemanfaatan air kelapa untuk maskulinisasi ikan nila, tidak hanya mendukung keberlanjutan sektor perikanan, tetapi menjadi bagian dari penguatan kapasitas SDM KP.
“Dengan adanya kaji terap ini, para instruktur, widyaiswara, dan pembudidaya dapat memperoleh ilmu baru yang aplikatif, sehingga mampu meningkatkan produktivitas dan daya saing mereka di industri KP,” tutur Nyoman.