Trubus.id—Alih-alih membuat hantaran dari berbagai macam kue dan panganan untuk kolega, Fonda Maria menempuh cara berbeda untuk menyemarakkan Idulfitri. Fonda memilih hantaran berupa rangkaian bunga dengan materi dedaunan dan tanaman sukulen.
Ia merangkai sendiri rangkaian bunga bernuansa asri itu. Rangkaian berkesan bersahaja, tetapi menawan dengan keranjang rotan sebagai wadah. Fonda lantas meletakkan floral foam untuk menempatkan materi flora seperti anggrek cymbidium, snapdragon putih, asparagus bintang, philodendron, dracaena ‘florida beauty’, hanjuang, janur, dan palem kuning.
Yang menarik, ia tidak meletakkan begitu saja lembaran daun palem kuning pada rangkaian. Perangkai di Kota Jakarta Barat, Provinsi Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta itu mengubahnya menjadi bentuk anyaman. Begitu pula dengan lembaran janur yang diubah menjadi kuntum bunga.
berisi minuman kesehatan.
Foto : Andari Titisari
Memberikan hantaran tak biasa juga menjadi pilihan Luci Ismail untuk menghidupkan hari raya. Luci memadukan kokedama dengan berbagai aksesori untuk diberikan kepada kolega.
Kokedama adalah teknik menanam dengan menempatkan tanaman dalam bola tanah kemudian membungkusnya dengan lumut lalu mengikatnya dengan tali. Teknik menanam dari Jepang itu unik karena tidak menggunakan pot.
Rangkaian karya Luci sangat mudah untuk ditiru. Perangkai bunga di Kota Jakarta Selatan, Provinsi DKI Jakarta, itu memanfaatkan keranjang rotan sebagai wadah rangkaian. Di dalam keranjang itu ia meletakkan kokedama berisi tanaman peperomia dan sirih gading berdaun kecil.
Luci lantas meletakkan botol kaca berisi minuman herbal untuk menyempurnakan hantaran. Ia tak lupa menyematkan ketupat mini untuk menguatkan kesan Idulfitri. Luci juga memanfaatkan teknik kokedama untuk menyajikan tanaman hias tapak dara Catharanthus sp. sebagai fokus utama dalam rangkaian hantaran.
Tanaman berbunga merah muda itu berpadu apik dengan ornamen jenaka berupa boneka. Rangkaian hantaran karya Luci cocok dijadikan kado bagi kolega selama Ramadan maupun Idulfitri.
Perangkai bunga di Provinsi Banten, Sandra I. Taslim memanfaatkan tanaman sukulen untuk membuat rangkaian bunga bernuansa Idulfitri. Materi flora berupa tanaman sukulen menjadi pilihan lantaran tahan lama walaupun tanpa air. Sebab itu perangkai bisa menghadirkan rangkaian tanpa bantuan floral foam.
Selain itu sukulen memiliki karakter maskulin dan gagah. Sandra menyuguhkan rangkaian bertema Idulfitri yang sangat unik. Ia menghadirkan bentuk masjid yang berdiri di atas bebatuan. Letak masjid yang menyendiri di ujung rangkaian memiliki makna suasana yang khusyuk dan damai dalam doa.
Bangunan masjid terbuat dari stik es krim, sumpit, tusuk gigi, dan manik kayu. Sandra menyempurnakan masjid itu dengan cat akrilik. Keberadaan beragam tanaman sukulen semakin memperindah rangkaian bikinan Sandra. Lihat saja ada echeveria, kalanchoe, sedum, crassula, dan portulacaria.
