Trubus.id—Badan Pusat Statistik (BPS) menggelar diseminasi hasil sensus pertanian (ST2023) tahap 1 pada Senin, 04 Desember 2023, bertempat di The Ritz-Carlton, Jakarta Selatan. Acara itu bertajuk, “Data Pertanian Berkualitas untuk Pembangunan Pertanian yang Inklusif dan Berkelanjutan.”
Direktur Diseminasi Statistik, Dwi Retno Wilujeng Wahyu Utami, menyampaikan tujuan kegiatan ini untuk mendiseminasikan hasil Sensus Pertanian 2023.
Rangkaian acara diikuti launching wajah baru website Badan Pusat Statistik, penganugerahan pelaksanaan statistik, dan penyerahan sertifikat ISO 9001:2015.
Acara itu dihadiri lebih dari 600 undangan terdiri dari kementerian dan lembaga, pemerintah daerah, akademisi, pengusiaha pertanian, media, dan BPS.
Sekretaris Utama (Sestama) Kepala Badan Pusat Statistik, Atqo Mardiyanto menyampaikan pelaksanaan sensus pertanian setiap 10 tahun sekali. Sensus Pertanian bagian dari rekomendasi Food and Agriculture Organization (FAO).
ST2023 bertema, “Mencatat Pertanian Indonesia untuk Kedaulatan Pangan dan Kesejahteraan Petani.” Pelaksanaan ST2023 juga bagian pelaksanaan undang-undang nomor 16 tahun 1997 tentang statistik.
Cakupan sensus pertanian meliputi subsektor tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, perikanan, peternakan, kehutanan, dan jasa pertanian. Adapun cakupan unit usaha pertanian terdiri dari Perusahaan Pertanian Perorangan (UTP), Perusahaan Pertanian Berbadan Hukum (UPB), dan Usaha Pertanian Lainnya (UTL).
Pelaksanaan ST2023 melibatkan 196.172 orang petugas sensus pertanian di seluruh Indonesia. Periode pendataan 1 Juni—31 Juli 2023. Data yang dihasilkan melalui pencacahan lengkap ST2023 antara lain direktori unit usaha pertanian, geospasial statistik pertanian, dan stuktur demografi pengelola usaha pertanian, serta lahan pertanian.
“Hal baru di ST2023 ini seperti penerapan agroforestri, petani milenial, dan urban farming atau pertanian perkotaan, diseminasi tahap 2 diharapkan terselenggara pada April 2024,” ujar Atqo.
Plt. Kepala Badan Pusat Statistik, Amalia Adininggar Widyasanti, dalam sambutannya menuturkan hasil ST2023 baru sebagian dari keseluruhan data . Hasil ST2023 akan didesiminasikan secara bertahap kepada publik.
“Basis data yang dihasikan diharapkan dapat dibagipakaikan antar kementerian lembaga dalam kerangka satu data Indonesia,” ujar Amalia.
Sehingga nantinya dapat memperkuat statistik sektoral di bidang pertanian dan juga dapat mendukung penuh penyusunan program pembangunan di pertanian dengan target maupun kebijakan yang lebih tajam.
BPS mendorong pemanfaatan data ST2023 secara luas oleh seluruh pemangku kepentingan.