Trubus.id — Meskipun kehadiran kutu beras tidak berbahaya untuk manusia, keberadaannya tetap membawa kerugian. Kutu beras membuat tekstur dan rasa beras akan berubah. Tidak hanya itu, nutrisi yang ada pada beras akan hilang. Oleh karena itu, penting untuk melakukan pencegahan dan penanganan terhadap kutu beras ini.
Daun tembelekan
Reni Setiawati dari Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor, membuktikan, daun tembelekan Lantana camara ampuh menghalau serangan kutu beras Sitophilus zeamais. Serangga itu hama utama perusak beras dalam penyimpanan.
Bulir beras menjadi berlubang dan meninggalkan sisa gerekan mirip tepung. Reni meletakkan 10 serangga pada 50 gram beras. Ia menambahkan 2,4% alias 0,24 gram tepung daun tembelekan.
Selang 5 minggu, telur yang menetas menurun 43% dibanding kontrol. Biji berlubang pun berkurang 12,32%. Daun tembelekan mengandung amida yang bersifat racun perut sehingga menekan produksi telur.
Daun jeruk nipis
Periset dari Program Studi Biologi, Universitas Negeri Gorontalo, Adriansyah Ridwan Daeng Kuma dan rekan, memakai jeruk nipis (Citrus aurantifolia) untuk mengatasi serangan kutu beras. Pilih daun jeruk nipis yang tidak terlalu tua, cuci bersih, dan haluskan dengan mesin pelumat.
Hasil perasan simpan dalam botol kaca, biarkan selama 30 menit. Perlakuan penyemprotan 15 ml efektif membasmi kutu beras. Kandungan senyawa limonid, flavonoid, saponin, alkaloid, dan tanin membuat kutu beras mati.
Daun jeruk purut
Serangan kutu beras Corcyra cephalonica membuat butiran beras pecah, remuk seperti tepung, atau menggumpal akibat air liur larva. Puji Ratnasari dari Program Studi Agroteknologi Universitas Jember membuktikan, daun jeruk efektif mengendalikan kutu beras.
Puji membandingkan penggunaan daun jeruk purut, daun salam, dan daun sereh masing-masing berdosis 2 gram, 4 gram, dan 6 gram per 500 gram beras. Dari ketiganya, efektivitas daun jeruk purut dengan dosis 6 gram paling baik, mampu membunuh 53,33% kutu beras. Daun jeruk purut mengandung minyak asiri yang bersifat insektisida terhadap kutu beras.
Daun pepaya
Alternatif lain untuk mencegah serangan kutu beras adalah dengan menggunakan tanaman putri malu dan daun pepaya. Penelitian Faiz Bintang Malibun, mahasiswa Pendidikan Teknologi Pertanian, Universitas Negeri Makassar, membuktikan, kandungan flavonoid pada enzim papain daun pepaya menyerang sistem pencernaan hama.
Cara membuatnya dengan mengumpulkan 20 gram putri malu dan 10 gram daun pepaya. Cuci putri malu dan daun pepaya, lalu keringkan selama dua hari. Langkah selanjutnya blender bahan dan campurkan ke dalam beras.
Dari hasil uji coba selama 74 jam pada 100 gram beras, persentase mortalitas kutu beras 83%. Pestisida hayati itu aman, tidak ada efek samping.