Thursday, December 5, 2024

Jenis Ikan Konsumsi yang Potensial Dibudidayakan

Rekomendasi
- Advertisement -

Trubus.id — Banyak jenis ikan konsumsi yang memiliki potensi tinggi untuk dibudidayakan. Tidak hanya dari sisi permintaan pasar yang tinggi, tetapi perawatannya juga mudah. Jenis-jenis ikan seperti lele, patin, gurami, bawal, dan nila memiliki nilai komersial tinggi untuk pasar lokal.

Budidaya nila dan lele risikonya juga lebih kecil dibanding ikan jenis lain karena biaya produksinya tidak terlalu tinggi. Potensi ekspor ke negara-negara Eropa dan Amerika Serikat sangat besar terutama dalam bentuk filet seperti nila gift dan patin.

Ikan lele

Ikan lele termasuk ikan konsumsi yang memiliki peluang bisnis tinggi. Hal ini karena lele sudah menjadi kebutuhan pangan sehari-hari bagi masyarakat kota. Tidak hanya di warung pecel lele yang menyediakan menu spesial dari ikan lele, tetapi olahan lele goreng sudah menjadi pilihan menu wajib di kota-kota besar.

Selain permintaan tinggi, budidaya lele cenderung mudah dan cepat panen. Hal ini karena sudah banyak varietas ikan lele unggul di Tanah Air, seperti lele varietas mutiara. Untuk mendapatkan ukuran siap konsumsi (6–10 ekor per kilogram) waktu pemeliharaan lele mutiara hanya 45–54 hari dari benih ukuran 7–8 cm.

Ikan nila

Selanjutnya, ikan konsumsi yang terbilang permintaan tidak pernah ada matinya yakni ikan nila. Ikan nila banyak diminati lidah masyarakat Indonesia karena kelezatannya. Dari sisi pembudidaya, ikan nila bisa dibudidayakan dengan mudah.

Selain banyak varietas bibit unggul, ikan nila juga bisa dibudidayakan dengan sistem bioflok. Bahkan, keuntungan budidaya ikan nila bioflok dapat meningkatkan produksi hingga 10 kali lipat.

Budidaya ikan secara bioflok berarti memperbanyak mikroorganisme bermanfaat agar kualitas air terjaga dari mikroorganisme patogen dan senyawa-senyawa kimia beracun. Dengan teknologi itu, ikan pun tumbuh optimal. Peternak hanya membutuhkan waktu 3 bulan untuk memanen ikan nila dari tebar benih berukuran 8–10 cm.

Ikan patin

Patin termasuk kategori populer ikan konsumsi di Indonesia. Seperti ikan konsumsi lainnya, dunia ikan patin pun berkembang. Muncul varietas patin unggul yang bisa dibudidayakan.

Salah satunya adalah ikan patin perkasa yang memiliki pertumbuhan cepat, hemat pakan, dan kuat menghadapi penyakit. Pertumbuhan cepat patin perkasa juga didukung dengan tingkat konversi pakan (Feed Conversion Ratio/FCR) yang rendah.

FCR ikan patin perkasa hanya 1,1–1,2. Artinya, patin perkasa menghabiskan 1,2 kg pakan agar peternak memperoleh 1 kg patin. Bandingkan dengan FCR patin siam lokal yang mencapai 1,3–1,4. Artinya, peternak patin siam lokal membutuhkan pakan 2 ons lebih banyak untuk mendapatkan 1 kg daging.

- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Harga Pangan 04 Desember 2024:  Bawang dan Cabai Kompak Naik

Trubus.id–Sejumlah harga pangan pada 04 Desember 2024 berdasarkan Panel Harga Pangan, Badan Pangan Nasional pukul 12.40 WIB mengalami kenaikan. Harga...
- Advertisement -

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img