Thursday, March 6, 2025

Kapulaga untuk Diabetesi

Rekomendasi
Daun kapulaga mampu menurunkan gula darah penderita diabetes
Daun kapulaga mampu menurunkan gula darah penderita diabetes

Daun kapulaga rival terbaru penyakit diabetes mellitus.

Tumpukan buah kapulaga segar menyambut setiap orang yang datang ke kediaman Samsuludin. Ia baru memanen 66 ton buah Amomum compactum itu. Petani di Ciamis, Jawa Barat, itu menjual buah kapulaga kepada eksportir Rp45.000—Rp50.000 per kg. Itu hasil budidaya intensif—antara lain dengan penyiangan rutin. Setiap menyiangi, ia memperoleh minimal 825 kg daun segar.

Ia mengembalikan daun itu ke tanah dalam bentuk kompos. “Kadang saya berikan gratis kepada produsen tempe atau tapai yang menggunakan daun itu sebagai pembungkus produk mereka,” kata alumnus Magister Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah itu. Padahal, daun tanaman itu berkhasiat hebat sebagaimana riset Hery Winarsi dan rekan dari Fakultas Kedokteran dan Ilmu-ilmu Kesehatan, Universitas Jenderal Soedirman.

Daun kapulaga berbentuk lancet dengan pangkal menyempit
Daun kapulaga berbentuk lancet dengan pangkal menyempit

Berkhasiat
Hery Winarsi dan rekan membuktikan bahwa ekstrak daun kapulaga manjur menurunkan kadar gula dalam darah. Sebagai hewan uji, Hery menggunakan 45 tikus jantan berumur 2—3 bulan berbobot 210—310 g. Hewan uji menderita hiperglikemia alias kadar gula darah tinggi dengan suntikan aloksan monohidrat. Ia lantas membagi tikus sakit itu menjadi 3 kelompok.

Kelompok I mengonsumsi pakan standar plus ekstrak daun kapulaga; kelompok II, pakan standar plus glibenklamid; kelompok III, hanya memperoleh pakan standar. Glibenklamid penurun kadar gula yang lazim diberikan kepada penderita diabetes tipe-2. Hery memberikan pakan selama 2 pekan berdosis 100 mg per kg bobot tubuh dan 200 mg per kg bobot tubuh.

Pada pekan pertama, penambahan ekstrak daun kapulaga menurunkan kadar glukosa darah dari 221,6 mg menjadi 122,2 mg per dl darah. Pekan berikutnya kadar glukosa turun lagi menjadi 102,8 mg per dl. Kadar glukosa normal berkisar 70—110 mg per dl. Daun kapulaga mengandung 129,6 mg flavanoid dan 19,22 mg vitamin C. Aloksan monohidrat merusak sel pankreas sehingga produksi insulin terganggu atau bahkan mandek.

dr Nyoman Kertia SpPD ahli penyakit dalam dari Rumahsakit dr Sardjito
dr Nyoman Kertia SpPD ahli penyakit dalam dari Rumahsakit dr Sardjito

Pemberian ekstrak daun kapulaga mampu menurunkan kadar gula darah. Hery menduga kandungan flavonoid daun kapulaga menurunkan kadar gula darah secara ekstra pankreatis. Flavanoid senyawa multikhasiat antara lain sebagai antioksidan, antikanker, dan antimikrob. Faedah lain sebagai antipenyumbatan pembuluh darah, imunomodulator, antidiabetes, dan antiradang.

Empat pilar
Senyawa flavonoid daun kapulaga memasukkan glukosa ke dalam sel, merangsang enzim glikolitik dan glikogenik, serta menghambat pembentukan enzim glukosa fosfatase. Rangkaian proses itu menurunkan glukosa dalam darah dan memenuhi kebutuhan glukosa sel. Selain merusak fungsi pankreas, aloksan meningkatkan indeks aterogenik (IA). Indeks itu menggambarkan jumlah high density lipoprotein terhadap kadar kolesterol total darah.

HDL (high density lipoprotein) alias kolesterol baik berperan membersihkan darah dari endapan lemak. Semakin kecil angka IA, semakin baik karena itu berarti porsi HDL dalam darah cukup banyak. Angka IA tinggi berarti risiko terbentuk plak alias sumbatan dalam pembuluh darah pun tinggi. Dalam riset Hery, tikus uji yang memperoleh konsumsi daun kapulaga mengalami penurunan IA sebanding dengan tikus yang mengonsumsi glibenklamid.

Menurut Hery, itu berarti daun kapulaga manjur dan setara dengan obat sintetis buatan pabrik. Selain itu daun kapulaga mengandung antioksidan lebih tinggi dibandingkan batang. Sekilogram daun kapulaga mengandung senyawa antioksidan fenolat dan flavanoid sebesar 50—100 mg dalam bentuk kuersetin, kaempferol, luteolin, atau pelargonidin.

Biji kapulaga muncul di dekat rimpang tumbuhan
Biji kapulaga muncul di dekat rimpang tumbuhan

Hasil riset harapan bagi penderita diabetes mellitus yang terus meningkat. Menurut Prof Nam Cho, Ketua Federasi Diabetes Internasional untuk kawasan Asia Pasifik, pada 2014 ada 9,1-juta penduduk Indonesia menderita diabetes. Itu berarti Indonesia peringkat kelima dunia untuk penderita diabetes terbanyak. Menurut Prof Dr dr Nyoman Kertia SpPD-KR, dokter spesialis penyakit dalam Rumahsakit dr Sardjito, Yogyakarta, gaya hidup dan pola makan yang tidak baik dapat merusak sel pankreas yang memproduksi insulin.

Rata-rata penderita diabetes tipe 2 itu berusia di atas 30 tahun. Selain itu obesitas dan infeksi juga dapat mengakibatkan seseorang menderita diabetes. Belum ada obat ampuh untuk menyembuhkan diabetes. Namun, kadar gula dalam darah dapat dikontrol melalui empat pilar, yakni mengatur makanan, olahraga, pemahaman yang cukup, konsumsi obat yang sesuai.

Herbalis di Kelapa Gading Timur, Jakarta Utara, Maria Margaretha Andjarwati, belum pernah meresepkan daun kapulaga untuk pengidap diabetes mellitus. Untuk mengobati penderita kencing manis, ia menggunakan racikan kayumanis, sambiloto, dan daun pegagan. Penderita diabetes kini punya pilihan lain dengan memanfaatkan daun kapulaga untuk menekan kadar gula darah.

 Selain untuk rempah-rempah, biji kapulaga juga dimanfaatkan sebagai obat
Selain untuk rempah-rempah, biji kapulaga juga dimanfaatkan sebagai obat

Kapulaga salah satu jenis rempah beraroma sedap berkat kandungan minyak asiri yang terdiri dari lima zat utama, yaitu borneol, alfa terpinilasetat, limonene, dan alfa terpinen, dan cineol. Aromanya yang kuat menyengat membuatnya banyak dipakai untuk masakan berbumbu tajam. Di India kapulaga sebagai bumbu penyedap kari ayam atau daging.

Masyarakat India juga memanfaatkan biji kapulaga sebagai campuran penambah aroma dalam pembuatan teh herbal yang bermanfaat untuk kesehatan. Selain India, masyarakat di Timur Tengah dan Afrika, juga menaburkan serbuk kapulaga dalam kopi untuk penambah aroma. Daun kapulaga—selama ini hanya dijadikan kompos—terbukti ampuh menurunkan kadar gula darah. Apalagi harganya relatif murah dan bebas efek samping. (Muhammad Awaluddin)

- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Kelompok Tani Karya Baru: Inovasi Olahan Cabai Hiyung dari Tapin

Trubus.id–Kelompok Tani Karya Baru merupakan salah satu pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Hortikultura  yang mengembangkan produk cabai...

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img