Trubus.id— Bonito Agrihorti salah satu varietas kentang unggul yang bisa dipilih pekebun. Kentang anyar itu hasil pemuliaan para periset di Balai Penelitian Tanaman Sayuran (Balitsa).
Menurut pemulia kentang di Balitsa, Kusmana, S.P., Bonito Agrihorti berpotensi memiliki produktivitas tinggi dan tahan penyakit busuk umbi. Pemulia menyilangkan kentang Bliss sebagai induk betina dan Medians (jantan).
Bliss kentang introduksi dari Australia yang sering digunakan industri. Kelebihan Bliss produktivitas tinggi mencapai 20 ton per ha. Namun, Bliss rentan terserang penyakit. Sementara itu Medians varietas kentang asli Indonesia yang berdaya tahan bagus menghadapi serangan penyakit.
Produktivitas Medians juga tinggi, yakni 25 ton per ha. Para pemulia menyilangkan kedua kentang itu pada 2016. Periset menguji multilokasi di Desa Margamukti, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat berketinggian 1.300 meter dpl.
“Hasil panen Bonito Agrihorti mencapai 26,18 ton kentang per ha,” ujar Kusmana.
Bandingkan dengan rata-rata produktivitas kentang nasional yang hanya 18,71 ton per ha. Petani memanen Bonito Agrihorti pada 102 hari setelah tanam (HST). Durasi budidaya itu relatif cepat jika dibandingkan dengan kentang atlantik (120 HST).
Industri keripik menyukai Bonito Agrihorti karena umbi berbentuk bulat telur sepanjang 60—66 cm dan diameter 49— 66 cm. Bobot per umbi 150—200 gram. Selain bahan dasar keripik, Bonito Agrihorti cocok untuk kentang irisan (potato wedges) atau kentang sayur.
Namun, untuk olahan kentang goreng kurang cocok lantaran bentuk kentang yang cenderung membulat. “Kentang ini diyakini rendah gula,” tutur Kusmana.
Indikatornya tidak mudah gosong ketika digoreng. Adapun umur simpan 60 hari setelah panen. Itulah beragam kelebihan yang dimiliki Bonito Agrihorti.