Trubus.id— Banyak berkembang agrowisata durian. Salah satunya agrowisata durian di Dusun Dirun, Desa Singamerta, Kecamatan Sigaluh, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. Jarak dari Kota Banjarnegara ke lokasi 24 km ditempuh dalam 45 menit.
Agrowisata durian itu berada di atas lahan seluas 40 hektare. Lahan seluas itu milik 100 petani yang mengelola durian. Salah satu petani durian yaitu Eko Waluyo yang mengelola lahan 2 hektare terdiri atas 200 tanaman. Selebihnya lahan milik petani lain di dusun itu.
Penanaman sejatinya tidak beraturan karena sebagain tanaman peninggalan dari periode sebelumnya, rata-rata populasinya 100—130 tanaman per hektare. Durian tumbuh subur di area berketinggian 200—500 meter di atas permukaan laut.
Umur tanaman beragam mulai 5 tahun hingga berumur 100 tahun. Pohon tua itu warisan orang tua. Jadi, pohon itu tumbuh lebih dahulu, sebelum para petani menanam bibit durian unggul.
Jenis durian beragam seperti simimang, kamun, dan podang–semua merupakan durian terbaik di Banjarnegara. Total ada 35 jenis durian lokal unggulan Banjarnegara. Sebagian durian itu pernah menjadi juara kontes. Wajar jika cita rasa buah sangat enak.
Eko dan para petani lain menyediakan aneka durian enak itu bagi para pengunjung. Keruan saja Eko hanya menyiapkan buah yang telah jatuh dari pohon menandakan matang sempurna. Jadi, para pengunjung kebun dilarang memetik buah sembarangan atau yang belum matang.
Pengelola agrowisata itu membiarkan buah jatuh tetap terikat di ranting yang tidak terlalu tinggi agar pengunjung dapat memanen sendiri. Biaya masuk ke lokasi agrowisata itu gratis.
Pengunjung baru membayar ketika membeli durian dengan harga bervariasi antara Rp50.000–Rp150.000 per kg tergantung jenis. Eko membanderol durian simimang Rp75.000, sedangkan durian podang Rp55.000 per kg (harga per Februari 2023).
Menurut Eko waktu terbaik mengunjungi kebun di Dirun itu pada akhir Januari—akhir Maret. Musim berbuah durian di Banjarnegara berlangsung hanya 3 bulan dan frekuensinya sekali setahun.
Ketika itulah para pengunjung berpeluang besar mendapat durian unggul matang pohon. Bahkan, Eko menjamin 100% cita rasa durian asal Dirun itu lezat.
Menurut Eko indikator unggul antara lain buah berdaging kuning, bertekstur krim, bercita rasa enak (rasa manis dan pahit seimbang), biji kempes, serta memiliki edible portion atau bagian yang bisa dimakan minimal 30% dari bobot buah.
Sejatinya agrowisata kebun durian masih dalam tahap pengembangan. Pengunjung rata-rata masih dari kalangan khusus (maniak durian dan pekebun durian). Meskipun demikian maniak durian dari mancanegara antara lain dari Malaysia, Thailand, dan Amerika Serikat pernah berkunjung.