Buah kesemek diduga meningkatkan kesuburan.
Sepuluh tahun menikah, pasangan Arif Wibowo dan Sandra Sriwendiah belum juga menimang buah hati. Kesehatan yang kurang mendukung membuat, pasangan itu sulit memperoleh momongan. “Dokter mengatakan jumlah sperma kurang banyak,” ujar Arif. Efeknya proses pembuahan relatif sulit. Menurut dr H Taufik Jamaan SpOG, dokter spesialis kandungan dan kebidanan RS Hermina Jatinegara, Jakarta Timur, produksi sperma normal 20-juta sel/ml.
Jika kurang dari itu, kemungkinan untuk membuahi sel telur sulit. Dari jumlah itu, 50% sperma mesti bergerak normal, minimal 30% berbentuk normal. Arif Wibowo dan Sandra Sriwendiah melakukan beragam cara pengobatan untuk memperoleh momongan tapi belum juga menunjukkan hasil. “Kami pasrah saja,” ungkap pasangan yang berdomisili di Bandung, Jawa Barat, itu.
Buah kesemek
Dokter menyarankan pasangan itu untuk menjalani program inseminasi. Inseminasi biasa ditempuh pasangan yang susah memiliki keturunan. Caranya dengan memilih sperma berkualitas, kemudian menginseminasikannya ke rahim seseorang yang sel telurnya siap dibuahi. Namun, lantaran Arif sibuk dengan aktivitasnya sebagai kontraktor, program itu urung dilakukan.
Pekerjaan sebagai kontraktor cukup menguras tenaga. Arif harus berpindah dari satu lokasi ke lokasi lain. Karena kesibukannya itu, tak jarang ia sering telat makan dan mengonsumsi makanan sembarangan. Belum lagi stres yang meningkat. Akibatnya, pada 2013 ia terserang mag.
“Perut terasa kembung. Apalagi setelah minum kopi,” ujarnya. Badan Arif juga terasa sering lelah. Oleh karena itu Arif mencoba konsumsi ekstrak buah kaki. Ia memperoleh informasi khasiat buah khasiat buah kesemek Diospyoros kaki itu dari seorang rekan pada 2014. Ia mengonsumsi 60 ml per hari. Tiga hari pascakonsumsi ekstrak buah kesemek, badan pria berusia 36 tahun itu menjadi lebih segar dan tidak mudah lelah. Kembung akibat minum kopi juga tak lagi rasakan. Kini ia bebas mengonsumsi kopi hingga 3—4 gelas sehari.
Bukan hanya itu, konsumsi ekstrak buah kesemek juga menyehatkan kulit. “Kulit jadi lebih kencang dan lebih lembap,” ujar Arif. Padahal sebelumnya kulit Arif tergolong mudah kering. Ia menyarankan istri untuk mengonsumsi ekstrak buah anggota keluarga Ebenaceae itu. Sandra mengonsumsi kesemek untuk menjaga stamina. “Istri mudah masuk angin,” ujar Arif.
Perempuan 32 tahun itu mengonsumsi ekstrak buah kesemek 60 ml setiap hari. Di luar dugaan, dua bulan setelah rutin konsumsi ekstrak buah kesemek, Sandra positif hamil dan melahirkan pada 1 Mei 2015. Meski kesehatan Arif dan istri semakin membaik, mereka masih mengonsumsi ekstrak buah kesemek 3 kali dalam seminggu sebanyak 60 ml.
Tanin
Penelitian di laboratorium yang mengungkap khasiat buah kesemek terhadap kesuburan memang belum ada. Namun pengalaman Arif dan Sandra membuktikan, konsumsi rutin ekstrak buah kesemek membantu meningkatkan kesuburan. Akibatnya terjadi proses pembuahan. Menurut praktikus kesehatan di Bandung, Jawa Barat, Mochammad Sudjana, buah kesemek baik untuk kesehatan lantaran kandungan taninnya. “Tanin pada buah kesemek mampu memperbaiki sistem di organ tubuh,” ujar pemilik klinik kesehatan Rastura itu.
Pada kasus Arif, tanin memperbaiki sistem reproduksi yang terganggu. Selain itu, tanin juga meregenerasi sel dengan memperbaiki sel yang rusak, membuang racun, lalu menormalkannya kembali. Tanin memang lazim terdapat pada buah-buahan. Namun, tanin dalam buah kesemek berbeda. Jika pada tanaman lain tanin akan menghilang seiring dengan kematangan buah. “Kandungan tanin buah kesemek tidak pudar seiring matangnya buah,” ujar Sudjana.
Di tanahair buah kesemek belum dimanfaatkan secara luas. Padahal penelitian di Amerika pada 1998 menyebutkan buah kesemek sebagai obat awet muda. Karena khasiatnya itu, sejak 2005 Sudjana mengembangkan herbal berbahan baku buah kesemek. Ia mengolah buah kesemek di antaranya menjadi ekstrak kapsul dan cair. Ekstrak buah kesemek itu dapat mengatasi beragam penyakit seperti hipertensi, asam urat, kolesterol, ambeien hingga tumor.
Sudjana menggunakan kesemek dengan tingkat kematangan 60—80%. “Pada tingkat kematangan 100% kandungan tanin mulai pudar,” ujar alumnus kedokteran Seattle University, Amerika Serikat itu. Untuk menjaga stamina Sudjana menyarankan mengonsumsi 60 ml per dua hari. Sementara untuk pengobatan 75 ml per hari.
Meski untuk memperoleh khasiat buah kesemek bisa dengan konsumsi buahnya langsung, tetapi Sudjana lebih menyarankan konsumsi dalam bentuk ekstrak cair. Sebab, pada ekstrak buah kesemek enzim yang terurai telah mengumpul menjadi satu di dalam larutan. Oleh karena itu khasiatnya lebih cepat terasa. Dari satu kuintal buah kesemek segar dihasilkan satu liter ekstrak cair buah kesemek.
Ketersediaan kesemek di pasar cukup sulit karena tergolong buah musiman. Apalagi belum ada pembudidaya intensif. Oleh sebab itu, Sudjana bersama dengan Hariri Baker, praktikus pertanian di Bandung, mengembangkan kebun kesemek. Kebun berlokasi di Garut, Jawa Barat, berketinggian 1.660 meter di atas permukaan laut. “Sampai saat ini luas yang sudah tertanami 300 ha dengan jarak tanam 4 m x 5 m,” ujar Hariri. (Desi Sayyidati Rahimah)