Trubus.id — Sebelum memulai membangun rumah hunian walet, penting untuk memperhatikan karakter walet. Tujuannya, agar walet mau tinggal dan membuat sarang di gedung yang telah dibangun. Harry Wijaya, S.T., pemerhati walet di Jakarta memberikan tips pemilihan lokasi pembangunan hunian walet.
Pakan
Walet menyukai tempat sejuk seperti kebun heterogen dengan vegetasi beragam dan hutan. Hal ini karena akan berpengaruh pada ketercukupan pangan walet, seperti serangga. Walet juga menyenangi sungai sebagai tempat minum.
Arah lintasan
Sebaiknya, arah lintasan walet mengarah ke sumber pakan atau lingkungan tempat bermain walet pada pukul 14:00–15:00 WIB. Setelah sore, barulah walet kembali ke gedung. Jalur kembali itu juga bisa dikatakan lintasan walet. Burung anggota famili Apodidae itu kembali ke gedung pada pukul 17:00–18:00 WIB.
“Kian malam walet kembali, semakin jauh lokasi pakan,” kata Harry.
Melakukan tes
Calon pemilik gedung perlu melakukan tes untuk mengetahui lokasi yang dipilih sudah tepat atau belum. Caranya, dengan menggunakan suara.
Menurut Harry, lintasan walet bisa diubah atau ditarik menggunakan suara panggil. Walet mampu terbang hingga di atas awan, bisa dikatakan itu juga lintasan walet yang tak terlihat. Pelantang diarahkan pada lintasan walet sehingga walet tertarik.
Harry menuturkan, kualitas pelantang kini makin optimal. Pasalnya, hingga jarak 500 m masih optimal mengundang walet.
Tweeter atau pelantang dengan suara tarik bisa dipasang pada bambu dengan ketinggian 4–7 m. Bisa juga menggunakan pipa yang disambung. Itu berkaitan dengan menentukan tinggi gedung dan jumlah lantai. Jika pada ketinggian 4 meter walet sudah ramai, membuat gedung hanya 1–2 lantai pun cukup.
Pengecekan ideal dilakukan pada 2–3 hari berturut-turut dengan menyalakan pelantang selama 1 jam. Jika walet ramai, berarti indikasi lokasi pas untuk membangun gedung.
Peternak tidak perlu membangun gedung terlalu tinggi. Kaitannya agar balik modal cepat dan keuntungan bisa dinikmati pemilik gedung. Pasalnya, makin tinggi gedung yang dibangun, semakin tinggi juga biayanya.
Kondisi tanah
Harry menuturkan, faktor lainnya yang menarik walet, yaitu kondisi tanah dan bangunan. Membangun gedung pada tanah urukan membuat pondasi gedung tidak stabil. Apalagi posisi gedung dekat dengan jalan raya. Hal itu berisiko membuat walet tidak betah menginap karena pondasi tanah mudah goyah.