Monday, March 3, 2025

Kiat Merebut Pasar Benih

Rekomendasi

Selama 17 tahun PT Clause Indonesia menghasilkan beragam benih sayuran dan buah berkualitas. Terus berinovasi dalam teknologi produksi hingga pemasaran menjadi faktor penting dalam produksi benih yang berkelanjutan.

Trubus — Lazimnya kubis tumbuh optimal di dataran tinggi, di atas 800 meter di atas permukaan laut. PT Clause Indonesia sukses merakit kubis yang adaptif di dataran rendah. Varietas bernama sumgreen itu juga memiliki ketahanan terhadap busuk daun. Ukuran krop cukup besar dan padat. Krop berdiameter 18—21 cm dan ketebalan 11—15 cm. Warnanya putih kehijauan. Cita rasa krop renyah dan agak manis.

Petani di Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, Jumono, membuktikan keunggulan sumgreen. Ia menanam kubis pada musim hujan di ketinggian 500 meter di atas permukaan laut. Jumono menuai hingga 12 ton kubis terdiri atas 6.000 krop di lahan seperempat ha. Bandingkan dengan produksi rata-rata kubis di luasan sama yang hanya menuai 6—8 ton.

Permintaan naik

Gudang penyimpanan benih PT Clause
Indonesia.

Sumgreen panen pada 70 hari setelah tanam. Selain produktif di dataran rendah, sumgreen memiliki daya simpan hingga 7 hari di ruang bersuhu 25—27°C. Kelebihan itu  memungkinkan kubis sumgreen untuk pengiriman jarak jauh. Kubis sumgreen salah satu produk unggulan PT Clause Indonesia.  Menurut national sales manager PT Clause Indonesia, Eko Hadi Afandi, produk unggulan lain PT Clause adalah kubis sharira dan bunga kol bima 45.

Perusahaan itu juga merilis terung hijau JTY, brokoli ludy, dan paprika samshon. Pada kelompok cabai ada cabai rawit kancane, cabai keriting express 99, dan cabai besar dewarengku. Sementara kategori tomat ada kani, tomindet, dan vittorio. Ketiga tomat itu tahan terhadap serangan virus. Selain itu, potensi hasilnya juga tinggi. Produktivitas tomat kani, misalnya, mencapai 50 ton per hektare; produktivitas rata-rata nasional 15 ton per ha.

Pusat produksi PT Clause Indonesia
berlokasi di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Eko menjelaskan tren perbenihan di tanahair semakin meningkat. Itu terlihat dari permintaan benih berkualitas yang terus naik setiap tahun. “Permintaan benih berkualitas naik 10—15% per tahun,” kata Eko. Meningkatnya permintaan benih itu pun diimbangi PT Clause Indonesia dengan menyediakan benih-benih top berkualitas. PT Clause Indonesia memproduksi 30 varietas komersial yang terdiri atas sayuran dan buah.

Dari berbagai produk yang dihasilkan, kubis-kubisan paling banyak diminati pasar. “Untuk saat ini produk yang banyak diminta pasar bunga kol bima 45 dan  kubis sharira,” kata Eko.  Agar tetap diminati konsumen, Clause senantiasa berinovasi. Contoh inovasi itu menghasilkan varietas dengan produktivitas tinggi dan tahan serangan organisme pengganggu tanaman.

Selain itu, Clause juga sangat menjaga mutu produk. Perusahaan itu menerapkan tahapan produksi yang panjang dan ketat untuk menghasilkan produk bermutu. Dalam menghasilkan sebuah produk, Clause menggali informasi dari petani, pedagang, konsumen akhir, dan pihak terkait apa saja yang diinginkan terhadap produk. Hal itu berkaitan dengan ketahanan terhadap penyakit dan kualitas produk itu.

Tes perkecambahan

Eko Hadi Afandi, national sales manager PT Clause Indonesia.

Setelah memperoleh informasi berkaitan dengan karakteristik produk, departemen pengembangan riset PT Clause Indonesia akan menciptakan varietas sesuai keinginan pasar. Setelah mendapatkan varietas yang sesuai, selanjutnya perusahaan memproduksi benih dengan standar ketat. Dari proses panjang itu PT Clause merilis beragam benih berkualitas dengan jaminan sesuai kendali mutu.

Clause mensyaratkan benih berstandar germinasi atau tingkat perkecambahan minimal 85%, keseragaman benih 99%, dan kadar air 7%. Perusahaan juga memperhatikan teknik pengemasan. Sebab, pengemasan yang buruk merusak benih. Produsen itu mengemas benih menggunakan alumunium foil agar benih terlindungi dengan baik selama proses distribusi dan penyimpanan.

Kebun penelitian PT Clause Indonesia.

Perusahaan yang kini berumur 17 tahun  itu kemudian menyimpan benih di ruang bersuhu 17°C dan kelembapan 40%. Bila penyimpanan baik, untuk benih kecil seperti cabai dan tomat dapat bertahan selama 10 tahun, sedangkan benih besar seperti semangka mampu bertahan hingga 5 tahun. Selain itu Clause rutin mengetes germinasi setiap 3 bulan sekali. Tujuannya agar produk yang beredar di pasaran tetap terjaga mutunya.

Tes perkecambahan dilakukan terhadap semua benih di gudang. Perusahaan yang berdiri pada 2000 itu juga mengetes perkecambahan benih yang beredar di pasaran secara acak. Tujuannya agar konsumen tetap memperoleh benih berkualitas. Clause bekerja sama dengan PT Tri Berkat Agro untuk mengetes perkecambahan benih. PT Tri Berkat Agro merupakan distributor benih PT Clause di Indonesia.

Berbagai penghargaan yang diterima PT Clause Indonesia.

Selama ini hasil uji perkecambahan menunjukkan bahwa benih produksi Clause yang sudah beredar di pasaran tetap bagus, yakni perkecambahan di atas 85%. Guna mendukung proses produksi benih, Clause melengkapi dengan home farm sendiri. “Home farm berfungsi dalam perbanyakan tetua dan sebagai tempat uji kemurnian lapang dari seluruh varietas yang diproduksi,” kata Eko.

Tidak hanya itu, PT Clause Indonesia juga memiliki bilik pertumbuhan atau growth chamber yang memadai. Bilik pertumbuhan berguna untuk mengukur daya kecambah benih. Pengukuran itu berlaku untuk benih yang baru diproduksi maupun sebagai bagian tes rutin produk yang ada di gudang.

Ketat

Ruang perkecambahan atau germinasi untuk menguji coba persentase benih berkecambah.

Clause membutuhkan rata-rata 1 tahun untuk memproduksi sebuah varietas benih. Itu lantaran proses produksi benih cukup ketat,  “Kecuali keluarga kubis–kubisan yang membutuhkan waktu 2 tahun sebelum dapat dipasarkan,” ujar Eko. Dalam satu tahun Clause mampu memproduksi 10 ton benih. Jumlah itu untuk mencukupi kebutuhan benih di tanah air dan pasar ekspor ke India.

Untuk membedakan produknya dengan produk lain di pasaran, Clause menerapkan simbol khusus di setiap label kemasan benih. Clause mengadopsi simbol lingkaran berwarna kuning dengan garis ke atas berwarna hijau. Lingkaran berwarna kuning melambangkan dunia yang subur. Sementara garis berwarna hijau bermakna inovasi, keahlian, dan ketelitian.  Ketiga hal itulah yang menjadi filosofi Clause memproduksi benih.

Pekerja melakukan polinasi atau penyerbukan.

Sebagai perusahaan yang bergerak di agroindustri benih, PT Clause Indonesia tidak sekadar menjual benih. Perusahaan juga memberikan pendampingan kepada petani berkaitan cara bercocok tanam yang baik, pemupukan, serta penanggulangan hama dan penyakit tanaman. “Mendengar dan berusaha mewujudkan apa yang pelanggan inginkan merupakan kunci keberhasilan kami,” kata Eko.

Eko menjelaskan kunci sukses agroindustri benih sederhana, yakni komitmen dan konsistensi dari manajemen dalam menjaga kualitas produk. Sebab, industri benih merupakan industri jangka panjang yang membutuhkan waktu dan biaya besar dalam pengembangannya. Clause menargetkan konsisten menyediakan benih berkualitas untuk semua sayuran. Dengan begitu akan meningkatkan pendapatan petani sayuran. Clause juga menargetkan meningkatkan ekspor terutama ke wilayah Eropa.  (Desi Sayyidati Rahimah)

Previous article
Next article
- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Teknologi Nanobubble untuk Mempertahankan Mutu Tomat Beef Pascapanen

Trubus.id–Tomat beef termasuk buah klimakterik yang rentan mengalami kerusakan selama penyimpanan. Perlu penanganan pascapanen yang tepat untuk menjaga mutu...

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img