Budaya Korea Selatan lekat dengan lotus. Lotus yang tumbuh merupakan jenis Nelumbo nucifera yang dikenal juga sebagai lotus India. Habitat tanaman pada lingkungan perairan yang berlumpur.
Selain sebagai sumber keindahan, bunga lotus juga memiliki manfaat untuk kesehatan. Prinsipnya dalam budaya Korea semua bisa dikonsumsi asal tidak beracun.
Mereka memanfaatkan semua bagian tanaman meliputi akar, daun, batang, bunga, dan biji. Minuman berbahan dasar bunga lotus sangat populer di Korea. Misal teh bunga lotus memberikan efek menenangkan dan menjernihkan pikiran.
Teh bunga lotus banyak dijumpai di beberapa kedai teh tradisional. Yeonipbab merupakan sajian makanan yang dibungkus menggunakan daun lotus.
Hidangan yang dibungkus dengan daun lotus bisa dijumpai di berbagai restoran tradisional. Hidangan itu berisi nasi ketan, biji-bijian, jojoba kering, akar lotus, dan kacang gingko.
Penggunaan akar selain sebagai bahan campuran yeonipbab juga sebagai hidangan lain seperti makanan pendamping (yongeum jorim).
Yongeum jorim memiliki tekstur unik dengan lubang kecil-kecil pada bagian tengah. Saat digigit sensasi renyah. Sebenarnya akar lotus memiliki cita rasa yang pahit. Namun, bisa diatasi dengan merebus menggunakan larutan air yang dicampurkan sedikit cuka putih.
Selanjutnya akar dimasak kembali menggunakan larutan yang terbuat dari rumput laut, jamur shitake, bawang putih, kecap, cuka beras, gula, minyak wijen, dan jahe.
Setelah itu taburi wijen sangrai pada bagian atas yongeum jorim. Akar lotus biasanya dijual utuh memanjang di pasar tradisional. Sementara di pasar modern biasanya tersedia dalam bentuk irisan.
Hidangan berbahan dasar akar diyakini mampu menurunkan bobot tubuh. Jika ingin berinovasi lebih, bisa diolah menjadi keripik. Bagian terakhir yang bisa dimanfaatkan yakni biji.
