Trubus.id — Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengamankan pelaku pengeboman ikan di perairan Pulau Bontolan, Desa Bone Baru, Banggai Laut, Sulawesi Tengah. Dua orang terduga pelaku berhasil diamankan untuk dimintai keterangan lebih lanjut. Berikut kronologi penangkapannya.
Laksamana Muda TNI Dr. Adin Nurawaluddin, M.Han., Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan, menyatakan, penyergapan dilakukan usai petugas mendapat laporan dari masyarakat soal adanya suara ledakan pada Sabtu (5/11), sekitar pukul 06:30 WITA di perairan Pulau Bontolan.
“Menindaklanjuti laporan dari masyarakat, pengawas perikanan kami di lapangan beserta Polair Banggai Laut segera menuju lokasi untuk melakukan penyergapan,” kata Adin.
Adin melanjutkan, setibanya di lokasi Perairan Pulau Bontolan, tim langsung bertindak menyergap para nelayan yang tengah berkumpul untuk memungut ikan hasil bom.
Beberapa kapal berusaha melarikan diri, tetapi tim berhasil mengamankan satu buah kapal tanpa nama beserta nakhoda dan awak kapal yang turut serta membantu mengumpulkan ikan hasil bom.
Pengejaran sempat dilakukan terhadap terduga pelaku pengebom hingga ke bibir pantai Pulau Bontolan. Sayangnya, 2 orang tersebut melarikan diri ke atas gunung dengan membawa 1 buah barang bukti berupa bom rakitan. Petugas lantas mengamankan kapal yang ditinggalkan terduga pelaku beserta barang bukti sebanyak 20 kg ikan hasil bom.
“Dua orang terduga pelaku pengumpul ikan beserta sejumlah barang bukti telah diamankan di kantor Wilker PSDKP Bangkeplut untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut,” jelasnya.
Berdasarkan keterangan Adin, hasil pemeriksaan tim berhasil menemukan sejumlah barang bukti antara lain 2 unit kapal pengangkut ikan tanpa nama, 1 gulung selang kompresor 50 meter, 1 pasang kaki katak, 1 buah kacamata selam, 1 buah alat bantu selam mesin kompresor di atas kapal, serta ikan campur hasil bom kurang lebih sebanyak 20 kg.
Lebih lanjut Adin menyampaikan, saat ini tim terus bernegosiasi dengan keluarga pelaku untuk menyerahkan diri ke kantor Wilker PSDKP Bangkeplut untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Sebelumnya, Sakti Wahyu Trenggono, Menteri Kelautan Perikanan, telah menegaskan pihaknya berkomitmen untuk memulihkan kesehatan laut melalui 5 program implementasi ekonomi biru.
Untuk itu, pengawasan di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil akan semakin diperketat guna menjaga sumber daya kelautan dan perikanan dari para pelaku penangkapan ikan secara ilegal dan merusak lingkungan (illegal and destructive fishing).