Trubus.id— Penanganan diabetes secara medis biasanya memanfaatkan konsumsi obat, penyuntikan insulin, hingga operasi. Selain obat dokter, ada bahan alam yang berpotensi sebagai antidiabetes yaitu kulit semangka dan bawang putih.
Itulah penelitian Ikhwan Yuda Kusuma, Amelia Damayanti, dan Dina Febrina dari Program Studi Farmasi, Fakultas Kesehatan, Universitas Harapan Bangsa, Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah.
Ikhwan dan rekan memanfaatkan mesokarp semangka untuk menguji aktivitas antidiabetes. Mesokarp merupakan lapisan putih antara kulit terluar semangka dengan daging buah. Rasa mesokarp hambar dan bertekstur lebih keras dibandingkan dengan daging buah yang berwarna merah.
Selama ini mesokarp semangka hanya berakhir menjadi limbah di tempat sampah. Riset Ikhwan dan tim menjadikan mesokarp semangka lebih bermanfaat. Tim periset menguji mesokarp semangka dan bawang putih secara praklinis yang melibatkan tikus sebagai hewan uji.
Ikhwan memberikan agen diabetogenik berupa aloksan kepada hewan uji. Ia dua kali menginduksi untuk menaikkan dan menjaga kestabilan kadar glukosa darah agar tetap pada kondisi hiperglikemia. Pengukuran kadar gula tikus pada hari ke-7. Tikus dengan kadar gula darah lebih dari atau sama dengan 135 mg/dl tergolong mengalami diabetes.
Pemberian ekstrak mesokarp semangka dan bawang putih dilakukan selama 14 hari pada 6 kelompok perlakuan. Kelompok pertama adalah kontrol normal, kelompok kedua merupakan kontrol negatif Na CMC 0,5% dan kelompok ketiga kontrol positif obat pengontrol gula darah.
Sementara kelompok keempat mendapatkan ekstrak etanol mesokarp semangka 300 mg dan bawang putih 600 mg—semua dosis per kg bobot badan hewan uji. Kelompok kelima memperoleh ekstrak etanol mesokarp semangka 400 mg dan bawang putih 500 mg. Adapun kelompok keenam menerima ekstrak etanol mesokarp semangka 500 mg dan bawang putih 400 mg.
Hasil riset menunjukkan, kombinasi ekstrak etanol mesokarp semangka 400 mg dan bawang putih 500 mg merupakan dosis paling efektif. Dosis itu menekan kadar gula darah sebesar 35,73%. Kondisi itu bahkan lebih baik dibandingkan dengan kelompok yang mendapatkan pemberian obat pengontrol gula darah yang hanya 10,30%.
Menurut Ikhwan flavonoid dalam mesokarp bersifat antioksidan. Alisin dalam bawang putih pun berefek antioksidan. Diduga efek antioksidan dari kedua bahan alami itu berkaitan dengan progresivitas diabetes dengan menurunkan kadar dula darah.
Menurut Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI), dr. Inggrid Tania, M.Si., flavonoid merupakan senyawa fenolik yang bersifat hipoglikemik atau mampu menurunkan gula darah (antidiabetik).