Kreasi unik yang lezat di mata.
Pasta fettucini dan kue klepon itu tampak unik, dan simpel, sehingga mengundang selera untuk menikmatinya. Eit, itu rangkaian bunga artistik buah karya Anastasia Ferwidyasari. Perangkai bunga dari Jakarta Selatan itu sengaja menggunakan fettucini asli untuk menimbulkan kesan nyata pada rangkaian. Sisy—begitu sapaannya—meletakkan fettucini itu ke dalam mangkuk ceper berbentuk oval.
Selanjutnya ia memilih asparagus bintang, babys breath Gypsophila elegan, dan krisan pompom Chrysanthemum pom sebagai materi flora pengisi rangkaian. Sisy menyusun babys breath dan krisan pompom serupa dua telur ceplok. Ia menempatkan kedua “telur ceplok” itu di bagian tengah rangkaian. Hasilnya, rangkaian fettucini milik Sisy pun tampak nyentrik dan mengundang selera.
Menikmati es krim
Bagi Anastasia Ferwidyasari mencari inspirasi untuk menghadirkan rangkaian bunga yang menawan sangat mudah. Sebab ide bisa muncul setelah mengamati benda-benda di sekitar kita. “Perangkai bisa membuat rangkaian bunga meniru taman, pepohonan, busana, bahkan beragam jenis panganan yang menjadi menu makanan sehari-hari,” ujar Anastasia. Membuat rangkaian fettucini yang unik itu sangat gampang. Rangkaian unik lain terinspirasi kue klepon.
Semula perempuan berkacamata itu membentuk floral foam menjadi bola-bola kecil. Kemudian ia menancapkan asparagus bintang di seluruh permukaan bola. Agar mendekati penampilan asli klepon, Sisy tentu saja membutuhkan parutan kelapa palsu. Itu sebabnya, ia memotong bunga-bunga babys breath lalu meletakkannya di sela-sela tancapan aspragus bintang.
Sisy melengkapi kedua panganan itu dengan rangkaian daun menyerupai segelas minuman. Rangkaian yang sangat sederhana itu hanya terbuat dari lembaran daun Dracaena surculosa ‘florida beauty’. Sisy juga memilih vas bermodel simpel sebagai wadah. Selanjutnya ia mengisi vas putih itu dengan floral foam. Terakhir ia melipat setiap lembar daun florida beauty menjadi dua bagian lalu menancapkannya ke permukaan floral foam. Sisy menambahkan sepotong lemon sebagai asesoris rangkaian.
Lucia Raras tak mau kalah menghasilkan rangkaian eksentrik. Raras, sapaanya, membuat rangkaian kue tar, es krim, dan semangka. Seluruh rangkaian karya Raras itu begitu elok, meski teknik merangkai yang diterapkan cukup mudah. Rangkaian milik Raras sungguh memikat dengan pemilihan warna-warna bunga yang cerah. Lihat saja rangkaian kue tar berukuran mini itu.
Mirip asli
Sekilas penampilan kue tar itu penganan asli. Padahal, Raras hanya membuatnya dalam sekejap dengan cara menyusun bunga hortensia hijau serta krisan merah dan pink di sebuah floral foam. Sepotong es krim buatan Raras juga unik. Ia cukup menyusun hortensia ungu dan hijau di sebuah cone. Tak puas hanya membuat es krim dalam cone, wanita penyuka kopi itu juga menghadirkan es krim tiruan di sebuah gelas.
Langkah pertama, ia memasukkan floral foam basah ke dalam gelas. Kemudian ia menancapkan anyelir merah serta hortensia hijau dan ungu. Terakhir ia meletakkan wafer roll cokelat sebagai pemanis rangkaian. Ketua Ikatan Perangkai Bunga Indonesia (IPBI) Cabang Jakarta Selatan itu juga piawai membuat semangka tiruan. Bunga yang digunakan untuk membuat semangka itu tidak terlalu banyak.
Cukup anyelir merah, babys breath, dan asparagus bintang. Pembuatannya pun relatif mudah. Raras hanya perlu membentuk sedemikian rupa floral foam seperti potongan semangka. Kemudian ia menancapkan satu per satu kuntum anyelir merah di seluruh permukaan busa hingga tertutup rapat. Ia lantas menambahkan asparagus bintang dan babys breath di bagian bawah. Voila, kreasi unik ala Raras pun tercipta.
Pemilik sekolah merangkai bunga Newline Floral Education Centre di Jakarta Selatan, Teresa M. Inneke Turangan, menuturkan untuk mewujudkan rangkaian bunga nan elok seorang perangkai harus kaya inspirasi dan memiliki bekal penguasaan teknik merangkai yang mumpuni. Perangkai membuat sketsa lebih dahulu sebelum menentukan materi flora yang digunakan. Adapun ide merangkai bunga bisa datang dari mana saja. “Ide merangkai bunga bisa datang dari materi sederhana seperti daun, buah, dan ranting,” ujar Inneke. (Andari Titisari)