Ekstrak teripang mempercepat proses penutupan luka bakar.
Nursam beranjak ke dapur dan menggoreng ikan ekor kuning kegemaran anaknya. Akibat tidak berhati-hati, perempuan 75 tahun itu menyenggol gagang penggorengan sampai sebagian minyak tumpah yang langsung disambar api kompor. Sekejap kemudian lidah api menyala di penggorengan. Karena panik warga Parung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, membawa penggorengan panas itu dengan tangan telanjang ke halaman belakang.
Setelah yakin kondisi aman, ia terduduk lemas. Beberapa saat kemudian ia merasakan perih di punggung telapak kaki. Ternyata sebagian minyak panas yang terjilat api tumpah di bagian itu. Telapak dan lengannya pun memerah akibat menggenggam gagang penggorengan panas. Sorenya, punggung telapak itu melepuh dan mengejutkan anaknya yang baru pulang bekerja.
Kolagen
Lantaran hari sudah malam, putri Nursam hanya mengoles punggung telapak kaki ibunya dengan jelantah bekas menggoreng. Penanganan ala kadarnya itu ternyata tidak mempan. Esoknya luka di kaki itu bengkak dan melepuh. Saat kulit yang melepuh sobek, daging putih bekas terbakar pun terlihat. Menurut dr Zen Djaja di Kabupaten Serang, Provinsi Banten, paparan panas berlebih terhadap kulit menyebabkan luka bakar.
Penanganan pertama luka bakar adalah pendinginan dengan air mengalir. “Tujuannya melokalisir kerusakan agar tidak meluas. Jika energi panas tidak dinetralkan, jaringan yang rusak akan semakin dalam,” kata dr Rianita Syamsu.
Setelah dingin, kulit yang rusak diberi antibiotik lalu ditutup dengan perban katun agar tidak terpapar mikrob patogen dari udara. Kedua langkah pertolongan pertama itu tidak dilakukan Nursam sehingga ia merasakan panas dan perih sampai malam. Untungnya 5 hari kemudian putranya yang tinggal di Kota Depok, Jawa Barat, membesuk. Melihat luka di kaki sang ibu, ia mengoleskan ekstrak teripang yang selalu ia bawa.
Regenarasi sel
Pemberian jeli itu diulang beberapa kali sehabis mandi atau wudu. Efeknya segera tampak, 2 hari kemudian luka mengering menyisakan daging putih yang tertutup sempurna beberapa hari kemudian. Menurut dr Zen Djaja gamat alias teripang kaya kolagen. Senyawa kompleks itu meregenerasi sel dan mempercepat penyembuhan luka.
“Ada peneliti di Malaysia membelah tubuh teripang, menjahit kembali, lalu memasukkan gamat itu ke dalam air laut. Saat diangkat kembali delapan jam kemudian, luka bekas sayatan itu kembali menyatu,” kata Zen. Hal itu membuktikan efektivitas gamat mempercepat pemulihan luka. Perannya mirip plasenton dari ekstrak plasenta yang berperan untuk mempercepat regenerasi sel dan penyembuhan luka.
Namun, Zen Djaja mengingatkan bahwa teripang bukan obat, melainkan hanya suplemen pemacu penyembuhan. “Tindakan perawatan terhadap luka tetap harus dilakukan, misalnya dengan memberikan antiseptik atau mencegah luka terkena air sebelum kulit baru terbentuk,” kata alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Atmajaya Jakarta itu. Untuk perannya sebagai regenerasi sel, maka gamat dikonsumsi secara oral. Adapun untuk mempercepat pemulihan luka, gamat dalam bentuk jeli dioleskan di permukaan kulit yang terluka.
Gamat bukan barang baru dalam dunia pengobatan timur. Masyarakat Tiongkok sejak ribuan tahun silam menggunakannya untuk mencegah berbagai penyakit seperti kelelahan, impotensi, demensia, sulit buang air besar, sering kencing, dan berbagai masalah persendian. Hal serupa lantas diikuti pengobat di Eropa, Australia, dan Jepang yang memanfaatkan sea cucumber itu untuk mengatasi masalah kelainan sendi tulang, seperti rematoid artritis, osteoartritis, ankilosing, spondilitis, dan kelainan jaringan ikat.
Jepang bahkan mengeluarkan hak paten untuk satu perusahaan yang menemukan beche de mer—sebutan lain teripang di Perancis—sebagai sumber kondroitin sulfat untuk mengobati HIV.
Mukopolisakarida alias kondroitin sulfat berkhasiat memulihkan gangguan sendi, mirip khasiat glukosamin sulfat. Zat itu juga bersifat antivirus. Menurut Zen, penelitian di Rusia, Jepang, dan Tiongkok mengungkap kandungan saponin yang mirip kandungan ginseng, ganoderma, dan berbagai tonik lain yang berasal dari tumbuhan. Saponin berkhasiat sebagai antiradang dan antikanker.
Gamat juga mengandung analgesik yang 2 kali lebih kuat daripada aspirin. Dari 2.000 spesies gamat di dunia, sekitar 30 spesies hidup di perairan Asia tenggara. Dari jumlah itu, hanya 4 spesies yang menjadi sumber makanan dan kesehatan, yaitu Stichopus hermanii, S. chloronatus, S. badionatus, dan S. horrens. Penelitian Dr Syid Ayob Syid Mustafa Al-Qudri, pengarah dan ketua eksekutif Gamat Emas Sdn Bhd menemukan satu dari keempat jenis itu yang paling berkhasiat, yaitu gamat emas.
Cirinya bertubuh kuning keemasan dengan bayangan hitam di sekujur badannya. Gamat emas banyak terdapat di pulau Pangkor dan Perak, Malaysia. Tim periset Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM) dipimpin Prof Dr Ridzwan Hashim bekerja sama dengan Lembaga Kemajuan Ikan Malaysia (LKIM) membudidayakan gamat emas sebagai suplemen kesehatan. (Syah Angkasa)
