Saturday, May 10, 2025

Manggis Berkualitas Hasil Perawatan Kebun yang Intensif

Rekomendasi

Trubus.id-Setiap 2—3 hari sekali Bambang Yesaya Abdi rutin memanen 2—3 kuintal manggis. Dalam setahun ia menuai 25 ton buah dari 120 tanaman. Bambang mengebunkan manggis pada lahan seluas 5.000 m2. Kebun manggis milik Bambang berlokasi di Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat.

Buah manggis dari kebun Bambang istimewa karena berpenampilan mulus dan bulat sempurna. Kulit buah mudah dibuka yang berarti buah berkualitas baik. Untuk menghasilkan buah berkualitas baik Bambang melakukan perawatan intensif dalam proses budi daya.

Ia menggunakan tiga macam pupuk untuk merawat kebun manggis miliknya. Pertama pupuk NPK 16:16:16. Kedua pupukorganik berupa kotoran kambing terfermentasi. Ketiga serasah daun dan buah sebagai humus alami. Bambang rutin melakukan penyemprotan pestisida dan fungisida dua pekan sekali.

Dosisnya 10 ml insektisida dan dua sendok makan fungisida. Kedua bahan itu dilarutkan dalam 20 liter air. Bambang juga menambahkan 2 sendok makan pupuk penunjang pertumbuhan tanaman pada vase vegetatif. Aplikasi larutan itu dengan cara disemprotkan ke seluruh tanaman.

Sementara pada fase generatif diganti dengan 2 sendok makan pupuk penunjang pertumbuhan buah. Penyiraman dilakukan menggunakan fertigasi otomatis. Bambang menyalakan kran air apabila kondisi tanah kering. Upaya yang dilakukan Bambang mampu menghasilkan 80% tanaman berbuah manis.

Berkualitas

Saat ia mencecap, rasa manis segar membasahi mulut. Nyaris sebanyak 80% buah termasuk kategori premium alias bisa diekspor. “Kategori buah bisa diekspor yakni daging buah tidak mengeluarkan getah kuning,” ujar Bambang.

Menurut Bambang getah kuning muncul saat ukuran buah mulai membesar. Salah satu sebabnya karena tanaman kekurangan air saat kemarau. Maka dari itu Bambang tidak pernah mengabaikan pasokan air di kebunnya. Berkat kegigihannya itu Bambang tidak hanya memperoleh buah berkualitas manis saja.

Selain manis sebanyak 90—95% buah di kebun Bambang tidak bergetah. Bambang juga tidak lupat dalam penanganan saat panen. Ia melakukan pemanenan dengan petik langsung menggunakan tangan. Musababnya penggunaan gunting dapat merusak cuping.

Jumlah cuping buah menjadi salah satu kategori buah manggis berkualitas juga. Cuping buah tidak boleh ada yang terlepas dan mesti berjumlah empat. Sementara ukuran buah tidak terlalu menjadi faktor penentu kualitas buah manggis. Mayoritas hasil panen manggis di kebun Bambang masuk dalam kategori ekspor.

Menurut peneliti manggis di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Dr. Ellina Mansyah, M.P., penyebab getah kuning pada buah manggis karena pecahnya pembuluh akibat tekanan turgor. Kondisi itu terjadi saat kondisi kering, kemudian terkena hujan. Saat itu terjadi serapan air pada tanaman berlebih.

Pemberian kapur pertanian yang mengandung magnesium juga dianjurkan. Pemberian kapur berperan untuk memperkuat dinding sel. “Kekuatan dinding sel merupakan kunci supaya getah kuning tidak pecah,” ujar Ellina. Berarti cara proses panen yang dilakukan oleh Bambang sudah benar. Selain untuk menjaga kerusakan cyping juga untuk menjaga buah supaya tidak retak karena jatuh.

Menurut Ellina tanaman manggis menyukai kondisi tanah yang lembap. Saat tanaman umur 3 tahun idealnya memperoleh pencahayaan 100%. Artinya tumpang sari dalam kebun tidak boleh dilakukan dengan tanaman tinggi seperti kelapa.

Sementara saat tanam awal tanaman hanya membutuhkan intensitas cahaya 75%. Pekebun bisa menggunakan naungan berupa pisang, kelapa, atau jaring peneduh. Sementara untuk mencapai ukuran buah yang besar dan seragam perlu dilakukan proses seleksi.

- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Merawat Taman Sukulen di Dalam Rumah Berlokasi di Dataran Tinggi

Trubus.id-Lazimnya tanaman sukulen itu menghendaki tempat beriklim kering dan bersuhu tinggi. Namun, koleksi sukulen di taman milik Aldy berbeda. tanaman...

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img