Trubus.id — Busuk rimpang memang menjadi momok bagi pekebun jahe. Cendawan sang biang keladi ini bisa menyebar ke tanaman lain dalam hitungan hari. Busuk rimpang muncul gara-gara penggunaan bibit yang sebelumnya terkontaminasi.
Jika dibiarkan, kerusakan akibat serangannya bisa meluluhlantakkan seluruh areal pertanaman. Kendati demikian, sebetulnya momok menakutkan itu bisa dikendalikan. Pekebun dapat memakai bawang merah sebagai langkah penanggulangan.
Taburkan irisan bawang merah di sekitar areal penanaman yang terserang. Pekebun dapat menaburkan 20 gram irisan bawang di seputar tajuk tanaman. Aduk merata irisan Allium ascalonicum itu dengan media tanah.
Biarkan selama beberapa saat, kemudian siram secukupnya. Alhasil, rimpang yang diberi perlakuan tetap utuh dan bisa dipanen. Cara itu ampuh mengatasi busuk rimpang. Hal ini karena diduga bawang merah mengandung asiri berupa allicin yang bersifat fungisida dan bakterisida.
Senyawa itu dapat menghambat pertumbuhan bakteri Pseudomonas solanacearum dan cendawan Fusarium oxysporum pada jahe. Meskipun begitu, disarankan pekebun juga melakukan upaya preventif (pencegahan).
Ada beberapa kunci utama agar Fusarium oxysporum tidak menyebar cepat. Segera lakukan eradikasi (pemusnahan) pada tanaman yang sudah terserang. Cabut dan bakar tanaman itu agar tidak sempat menularkan penyakitnya pada rimpang lain.
Cara tersebut efektif menghentikan penyebaran penyakit busuk rimpang. Yang tidak kalah penting, hindari penanaman keluarga Zingiberaceae dan Solanaceae pada lahan yang telah terkontaminasi.
Pasalnya, tanaman itu menjadi inang penyebaran spora fusarium. Meskipun gejala tidak tampak pada tanaman, spora tetap mampu bertahan hidup dalam sel-sel akar. Pilihlah bibit yang sehat, tidak terdapat luka, cukup umur, dan penampilannya baik. Cara lainnya, yakni dengan perendaman bibit rimpang jahe dengan larutan ethoxyethyl mercury chloride.
Perlakuan itu dapat menekan serangan busuk rimpang. Adapun upaya yang juga bisa diterapkan adalah rimpang untuk bibit direndam larutan Agrimisin 250 ppm atau larutan fungisida Bavistin (0,25%) atau Dithane M-45 (0,25%) selama 24 jam.
