Trubus.id — Panen vanili hanya bisa berlangsung jika tanaman lolos dari sergapan Fusarium oxysporum. Cendawan ganas ini menyerang semua bagian tanaman, yakni akar, batang, daun, dan buah. Nama populernya adalah busuk batang vanili karena kerap kali dijumpai di batang.
Di Brasil, namanya busuk akar, lantaran menyerang akar. Infeksi fusarium kebanyakan berasal dari setek tanaman. Mungkin pula cendawan itu telanjur hadir di tanah. Oleh karena itu, muncullah serangan di batang atau akar.
Serangan pada daun dan buah bersumber dari percikan air atau peralatan yang sudah terinfeksi. Tanaman terserang fusarium terlihat layu. Daun kekuningan, keriput, dan akhirnya rontok. Buah berwarna kecokelatan sampai hitam.
Kehadiran fusarium biasanya mengundang kedatangan cendawan lain. Wajar, sebab kondisi tanaman sudah lemah. Phytophthora adalah penyakit pendamping yang paling sering muncul setelah fusarium. Cirinya, ada bintik hitam di batang dan buah.
Cendawan Gloeosporium pun hadir di ujung buah. Sementara itu, di bagian tengah buah akan datang lagi serangan dari bakteri Erwinia. Cendawan Botritys dengan “halo” kuningnya di sekitar titik serangan kemungkinan besar juga muncul.
Semua itu hadir setelah fusarium muncul. Jadi, penanggulangan terpenting ialah mencegah kehadiran penyebab busuk pangkal batang. Aplikasi fungisida seringkali gagal menghadapi serangan fusarium yang sudah berat.
Penangkalnya hanya satu, yakni melalui teknis budidaya bebas fusarium sejak pemilihan lokasi, bibit, dan pemeliharaan. Seandainya terdeteksi serangan fusarium di sejumlah tanaman, cara penanggulangan yang biasa dilakukan ialah memotong batang tanaman terserang.
Tanaman vanili akan hidup terus. Sumber hidupnya berasal dari pohon panjatan melalui akar udara yang menempel di sana. Bekas potongan diolesi fungisida Benlate, Topsin, Dithane atau Delsene.
Fusarium momok pekebun vanili. Namun, fusarium pulalah yang mungkin menjadi salah satu pembatas alami agar pasokan tidak berlebih. Kendala yang luar biasa sulitnya untuk diatasi ini mencegah orang untuk mengebunkan vanili secara besar-besaran.
Luasan 1 hektare berisi 3.000 tanaman adalah angka maksimal untuk dikelola per kepala keluarga. Areal garapan minimal 100 tanaman atau 300 m2 angka minimal untuk dikebunkan. Dengan patokan itu dan dengan asumsi fusarium teratasi, tertimbunlah emas di kebun.