Trubus.id—Wajah mimba ibarat 2 mata uang logam yang bertolak belakang ibarat racun dan herbal. Menurut mantan kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian di India, Dr S Nagarajan PhD FNA, mimba dikenal luas sebagai pengendali hama dan penyakit tanaman pangan.
Mimba efektif menekan hama sekaligus aman bagi lingkungan. Pantas azadirachtin— senyawa aktif dari mimba-pun menjadi bahan baku insektisida, fungisida, dan bakterisida paling populer di India. n.
Namun, masyarakat India yang merujuk pada Ayurveda-pun menjuluki mimba sebagai pohon kehidupan.
Mimba dipercaya mengobati penyakit kulit, diabetes, darah kotor, kanker, jantung, antibakteri, anticendawan, antivirus, pengatur kehamilan, dan antikanker.
Selain itu, mimba juga mengandung beta-sitosterol, hyperoside, nimbolide, quercetin, quercitrin, rutin, dan nimbine. Di India mimba dikemas sebagai obat tradisional yang kemudian diikuti negara lain termasuk Indonesia.
Riset Deng XY dari College of Veterinary Medicine, Sichuan Agricultural University, Tiongkok, menjelaskan meski bersifat racun, ekstrak mimba aman bagi manusia dalam dosis rendah.
Mimba mulai merusak organ tubuh tikus bila dikonsumsi dengan dosis 1.600 mg/kg bobot tubuh selama 90 hari berturut-turut. Artinya, pada manusia berbobot 50 kg. mimba baru mulai merusak organ bila dikonsumsi sebanyak 80 g setiap hari.
Dalam standar percobaan tikus, suatu bahan disebut tidak toksik bila nilai lethal dose (LD/50) > 1.500 mg/kg bobot tubuh.
Daun mimba aman dikonsumsi karena ambang batasnya sangat jauh, baru berbahaya bila dosis di atas 1.600 mg/kg bobot badan.