Trubus.id— Anugrah Haryata Pratama, S.H., sukses bisnis pembiakan domba. Pemuda berusia 24 tahun itu kini mampu meraup omzet puluhan juta rupiah saban bulan. Tata— panggilan akrab Anugrah Haryata Pratama— memulai beternak domba sejak 2017 dengan populasi 5 domba.
Berselang lima tahun populasi domba meningkat menjadi 230 ekor. Tata lebih terfokus pada pembiakan (breeding) domba. Penggemukan (fattening) hanya ketika menjelang Iduladha karena permintaan melonjak.
Alasan lain karena pangsa pasar pembiakan lebih luas dibandingkan dengan penggemukan. Tata mengatakan, tantangan peternakan domba khusus pembiakan lebih besar daripada penggemukan.
Hal itu karena pembiakan lebih rentan gagal, baik itu pada fase bunting maupun melahirkan. Peternak harus meemperhatikan domba mengandung dan melahirkan hingga ternak selesai melahirkan dengan selamat. Penanganan keliru menyebabkan kematian.
Tata menempatkan 230 domba itu di kandang berukuran 11 m × 12 m. Sejatinya kandang beratap seng itu merupakan kandang sapi. Orang tua Tata semula beternak sapi. Namun, kandang itu kosong karena orang tua berhenti beternak sapi.
Kondisi itu pula yang mendorong Tata beternak domba pada 2017 meski miskin pengalaman. Itulah sebabnya ia banyak belajar dari peternak domba lain. Tata mengawali beternak domba ketika berusia 19 tahun.
Saat itu masih menjadi mahasiswa baru di Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP). Semula orang tuanya menolak gagasan itu karena berharap Tata fokus kuliah.
Namun, ia meyakinkan orang tuanya bahwa dirinya mampu membagi waktu antara beternak dan kuliah. Buktinya Tata menyelesaikan studi pada 2020 dengan indeks prestasi tinggi. Demikian juga peternakannya tak kalah sukses. Tata bertekad membesarkan peternakan dombanya sebagai jantung di industri peternakan.
