Trubus.id— Penyakit mastitis (radang ambing) menjadi momok bagi para peternak sapi perah. Hal ini karena dapat berdampak pada penurunan produksi susu. Sebenarnya peternak dapat mencegah penyakit itu.
Peneliti purnatugas di Balai Pengujian Standar Instrumen (BPSI) Unggas dan Aneka Ternak, Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Prof. Dr. H.M. Winugroho, M.Sc., dan pakar ruminansia Prof. Dr. Ir. Ellyza Nurdin, M.S., INV., meramu pakan aditif dari limbah receptalum bunga matahari untuk sapi perah terserang mastitis subklinis.
Mereka membuat receptalum dari dasar bunga matahari (Helianthus annuus) yang dikeringkan dan mengolahnya menjadi serbuk. Winugroho dan Ellyza memberikan 0,01% tumbukan receptalum kering dari bobot tubuh sapi setiap hari. Itu setara 3 gram jika bobot sapi dewasa rata-rata 300 kg.
Setelah sapi yang mengidap mastitis itu mengonsumsi receptalum bunga matahari, produksi susu menjadi 13 liter per hari (61%). Hal itu menandakan berkurangnya peradangan pada ambing. Produksi itu kembali normal. Kadar peradangan juga berkurang berdasarkan angka positif somatic cell count— menunjukkan banyaknya bakteri mastitis— penurunan 70%.
Jumlah puting yang terinfeksi juga menurun. Semula 3 puting, setelah konsumsi bunga matahari menjadi 2 puting. Hal itu terjadi karena receptalum bunga matahari mengandung senyawa alkanoid, flavonoid, saponin, dan triterpenoid.
Senyawa itu berkhasiat antiinflamasi dan antioksidan. Zat yang mengandung antiinflamasi menghambat peradangan pada ambing sapi yang terserang. Sementara zat yang mengandung antioksidan melindungi alveoli ambing dari serangan radikal bebas.
Receptalum bunga matahari tidak mengandung bau menyengat, sehingga sapi menyukainya. Pemberian dilakukan bersamaan dengan pakan konsentrat. Namun, untuk pakan aditif dari bahan yang berbau menyengat bisa dibuat kapsul.
Winugroho dan Ellyza juga menambahkan probiotik bioplus yang mengandung bakteri baik seperti Lactobacillus sp. Probiotik hanya membantu pencernaan dalam rumen supaya lebih maksimal.
Pakan yang terserap seperti hijauan dan konsentrat terkonversi menjadi daging dan susu secara maksimal. Pemberian probiotik hanya sekali setahun. Sebenarnya konsumsi receptalum bunga matahari tidak harus diberikan dalam bentuk kering bubuk.
Limbah tongkol bunga atau tempat biji bisa dikonsumsi secara segar. Menurut Winugroho tidak ada kandungan yang berkurang. Pemberian dalam bentuk kering bubuk hanya untuk ketahanan pakan. Biasanya receptalum bunga matahari diperoleh dari limbah yang melimpah saat panen.