Saturday, July 19, 2025

Minyak Larva BSF, Inovasi Kurangi Lemak Ayam Broiler

Rekomendasi

Trubus.id– Peneliti dari Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada (UGM) menemukan solusi inovatif untuk menekan kadar lemak ayam broiler melalui pemanfaatan minyak larva black soldier fly (BSFLO). Temuan ini dipublikasikan di jurnal Poultry Science kategori Quartil 1 dengan impact factor 3,8.

Penggunaan pakan rendah protein memang menjadi strategi umum untuk mengurangi emisi amonia dalam peternakan unggas. Namun, pendekatan ini kerap memicu penumpukan lemak dalam tubuh ayam yang berdampak pada kualitas daging.

Minyak dari larva BSF berpotensi menurunkan kadar lemak ayam yang diberi pakan rendah protein. Hal ini menjadi solusi yang tidak hanya efisien secara ekonomi, tetapi juga berdampak positif bagi kesehatan hewan dan lingkungan.

Melansir pada laman UGM, Dr. Muhsin Al Anas, S.Pt., IPP, peneliti utama, menjelaskan bahwa BSF berpotensi menjadi bahan alternatif unggulan dalam formulasi pakan masa depan. Menurutnya, keberadaan BSFLO bisa menghadirkan daging ayam yang lebih sehat dan sistem peternakan yang lebih ramah lingkungan.

Dalam penelitian tersebut, 288 ayam broiler dibagi ke dalam enam kelompok berdasarkan kombinasi kadar protein (tinggi, sedang, rendah) dan jenis minyak (minyak sawit dan BSFLO). Hasilnya menunjukkan bahwa meski bobot tubuh menurun pada pakan rendah protein, penambahan BSFLO mampu menekan efek negatif tersebut.

Ayam yang mendapat BSFLO memiliki rasio konversi pakan (FCR) lebih baik dibanding kelompok lain. Ini menandakan efisiensi pemanfaatan pakan yang tinggi, yang sangat penting di tengah mahalnya bahan baku pakan protein.

Secara molekuler, pakan rendah protein meningkatkan ekspresi gen pembentuk lemak seperti FAS, ACC, dan SREBP-1. Namun, ketika BSFLO ditambahkan, ekspresi gen-gen tersebut justru menurun secara signifikan.

Sebaliknya, ekspresi gen peluruh lemak seperti CPT-1 dan PPARα meningkat pada ayam yang mengonsumsi BSFLO. Asam laurat dalam BSFLO diduga berperan penting dalam menghambat pembentukan kolesterol dengan menekan enzim HMG-CoA reduktase.

Muhsin menyebut bahwa pendekatan molekuler nutrigenomik ini membuka jalan baru dalam pengembangan pakan unggas yang lebih presisi. BSFLO tidak hanya memperbaiki performa ayam, tetapi juga mengarahkan metabolisme tubuh ke jalur yang lebih sehat.

Dari segi kualitas daging, ayam yang diberi BSFLO menunjukkan penurunan signifikan pada lemak perut. Sementara itu, kandungan protein dalam daging meningkat dan kadar kolesterolnya menurun.

Daging ayam yang dihasilkan juga memiliki daya ikat air lebih baik saat dimasak. Ini menjadi indikator penting dalam menilai kualitas sensorik dan tekstur daging ayam.

Pakan rendah protein turut menurunkan kadar nitrogen dan amonia dalam litter ayam. Dua senyawa ini dikenal sebagai penyebab utama pencemaran udara di sekitar kandang.

Meskipun BSFLO tidak secara langsung memengaruhi litter, kombinasi keduanya menciptakan sistem peternakan yang lebih nyaman dan berkelanjutan. Hal ini sejalan dengan target global industri peternakan dalam menekan dampak lingkungan tanpa mengorbankan produktivitas.

UGM melalui penelitian ini menegaskan komitmennya terhadap kemandirian pangan nasional berbasis sumber daya lokal. Pemanfaatan larva BSF menjadi bukti bahwa inovasi peternakan bisa menjawab tantangan ekonomi, kesehatan, dan lingkungan secara bersamaan.

“Kami percaya bahwa solusi lokal yang dikembangkan melalui riset kuat adalah kunci menuju sistem pangan yang mandiri dan berkelanjutan,” pungkas Muhsin. Ia berharap temuan ini bisa menjadi rujukan untuk pengembangan pakan unggas ramah lingkungan di masa depan.

Artikel Terbaru

Mahasiswa UNAIR Olah Limbah Sisik Ikan Jadi Penutup Luka

Trubus.id-Bau tak sedap dari tumpukan sisik ikan kerap menjadi masalah di sektor perikanan. Namun, siapa sangka limbah tersebut justru...

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img