Saturday, July 19, 2025

Untung Besar dari Sayur Hidroponik

Rekomendasi

Trubus.id—Permintaan sayuran berkualitas tinggi terus meningkat, seiring dengan tren hidup sehat di kalangan masyarakat. Ahmad Ardan Ardiyanto, petani hidroponik dari Kota Yogyakarta, menjadi salah satu pemasok utama sayuran premium di wilayah tersebut.

Ahmad secara rutin menyuplai hasil panennya ke tiga toko sayur dan sebelas rumah makan di Kota Yogyakarta. Ia menekankan bahwa konsumen kini semakin selektif dan menuntut produk dengan kualitas terbaik.

Untuk menjaga mutu, Ahmad menggunakan metode hidroponik dengan sistem nutrient film technique (NFT). Ia menanam berbagai jenis sayuran seperti kale, pakcoy, dan caisim.

Sayuran ditanam di dua rumah tanam semi terbuka dengan luas berbeda. Rumah tanam pertama seluas 250 m² memiliki 2.100 lubang tanam, sementara rumah tanam kedua seluas 900 m² menampung hingga 12.000 lubang.

Produksi berlangsung secara berkelanjutan, namun Ahmad masih menghadapi kendala terutama saat musim hujan. Lonjakan permintaan bisa mencapai tiga kali lipat karena banyak petani konvensional gagal panen.

Dalam kondisi normal, Ahmad memanen selada hijau sekitar 25–30 kilogram per hari. Saat hujan deras, suplai berkurang tapi permintaan justru meningkat drastis.

Untuk mengatasi kekurangan pasokan, Ahmad bekerja sama dengan petani mitra di sekitar Yogyakarta. Ia tetap menjaga standar kualitas meskipun produk tambahan berasal dari luar kebunnya.

Menurutnya, menjaga kepercayaan pelanggan adalah hal utama dalam usaha ini. Konsistensi kualitas menjadi kunci keberhasilan dalam bisnis sayuran premium.

Ahmad menjual selada hijau seharga Rp25.000 per kilogram. Dari usaha ini, ia meraup pendapatan belasan juta rupiah setiap bulan.

Artikel Terbaru

Mahasiswa UNAIR Olah Limbah Sisik Ikan Jadi Penutup Luka

Trubus.id-Bau tak sedap dari tumpukan sisik ikan kerap menjadi masalah di sektor perikanan. Namun, siapa sangka limbah tersebut justru...

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img