Puncaknya, pagi itu ia melihat daun terakhir rontok. Santy pun kapok memelihara paphiopedilum. Andai ia mengikuti cara Rudi Eldino, anggrek kantung itu mungkin masih dinikmati keindahannya.
Habitat paphiopedilum memang di daerah dingin. Jadi, ketika ditanam di Jakarta atau daerah panas lain, pertumbuhannya terganggu. “Tanaman biasanya mati karena daun membusuk lantaran kebanyakan disiram,” tutur Rudi Eldino, kolektor paphiopedilum dan phalaenopsis.
Pemilik biasanya getol menyiram karena ingin menciptakan suasana lembap seperti yang diinginkan tanaman. Alih-alih tercipta kelembapan, tanaman justru kelebihan air. Akibatnya penyakit, terutama busuk daun, menyerang sampai akhirnya tanaman mati. Kendala itulah yang diredam Rudi Eldino.
Arsitek interior itu menuturkan, hampir semua kantong semar bisa dibungakan di Jakarta. Misal Paphiopedilum lowii, P. malioponse, P. kolopangii, dan P. chamberlainum. “Yang berdaun totol-totol lebih sulit,” ungkap Rudi. Dengan perlakuan tepat, lady slipper itu rajin memamerkan bunga meski ditaruh di ruangan.
1. Pilih anggrek sehat dan minimal memiliki 2 anakan. Tanaman dilepaskan dari pot asal ke pot
yang sudah diberi media baru. Media berupa campuran pasir, kerikil, moss, dan pakis dengan
perbandingan 1:1:1:1. Bisa pula dipakai pasir malang yang umum dipakai pebonsai. Sebelum
penanaman, akar dicelupkan ke dalam larutan zat perangsang tumbuh agar akar baru lebih
cepat terbentuk.
2. Untuk menjaga kebersihan dan kelembapan, lantai dialasi plastik. Ujungnya dilipat ke atas
sehingga bisa menahan air. Plastik ditaburi batu apung yang bisa menyerap air. Tanaman
kemudian ditata di atas batu-batu.
3. Peletakkan pun tak boleh sembarang. Letakkan di tempat yang menerima sinar matahari
hingga pukul 10.00. Misal di dekat jendela. Bila tidak memungkinkan, kebutuhan sinar
matahari diganti dengan menghadirkan lampu TL 20 watt. Bohlam digantung pada ketinggian
60ƒ80 cm di atas tanaman. Sebagai sumber hawa dingin AC ruangan diaktifkan 22 jam
dengan suhu 18°C. Pendingin dimatikan setiap pukul 06.00ƒ 08.00. Saat itu jendela dibuka
agar terjadi perputaran udara.
4. Tanaman disiram setiap 3 hari. Caranya dengan menyemprotkan air ke daun. Bila disiram
menggunakan gayung, maka hanya media dekat pot yang dibasahi. Untuk menjaga
kelembapan lingkungan, batu alas pot disiram setiap hari atau tergantung tingkat kekeringan.
5. Berikan pupuk lambat larut yang ditabur di permukaan media. Selain itu, setiap minggu
anggrek disemprot NPK seperti Gaviota atau Hyponex yang dilarutkan dalam air. Pemupukan
diseling dengan menyemprotkan minyak ikan. Satu tutup botol dilarutkan dalam 4 l air. Minyak
ikan meningkatkan daya tahan tanaman dan mempercepat pembungaan. (Syah Angkasa)