Monday, September 9, 2024

Peluang Agribisnis Pascapandemi

Rekomendasi
- Advertisement -

Trubus.id—  Mayoritas masyarakat berharap pascapandemi ada kesempatan dan peluang baru di setiap aspek kehidupan termasuk agribisnis. Mengembangkan komoditas pertanian yang diminta pasar dan memiliki ceruk pasar relatif besar merupakan impian para agripreneur. Lalu, komoditas apa yang berpeluang bisnis?

Menurut Dr. Iwan Setiawan, S.P., M.Si., dari Program Studi Agribisnis, Universitas Padjadjaran, manggis diproyeksikan prospektif karena kemungkinan panen raya pada 2023.

Yang menarik dicermati dari situasi pascapandemi Covid-19, pendapatan penduduk mulai normal. Pada 2022 keadaan masih tertunda. Masyarakat masih memprioritaskan konsumsi dan mengembalikan pendapatan. Di sisi lain petani bunga mulai berproduksi tanaman bunga.

Lebih lanjut, Iwan menyampaikan situasi membaik karena sekarang bisnis seremonial terkait keagaaman, kegiatan sosial, dan pernikahan kembali normal. Hal itu memicu peningkatan bunga-bunga untuk tanaman seremonial.

“Pada 2022 kegiatan baru terbuka sekitar 60% di Kota Bandung, Jawa Barat. Antisipasi meningkat 33% untuk permintaan pangan di pasar domestik,” terang Iwan.

Sementara implikasi hortikultura ke bawang merah. Stok termasuk bawang putih aman tetapi mesti diperhatikan. Investasi pertanian saat ini tidak hanya di pedesaan tapi mulai perkotaan juga.

Bisnis makanan beku juga meningkat. Mulai ada pergeseran bukan hanya makanan beku produk peternakan, tetapi juga ke sumber karbohidrat dan hortikultura. Misal stik keladi dan ubi jalar beku. Sayuran juga bergeser ke makanan beku.

Semua itu antisipasi permintaan katering. Iwan memperkirakan pada 2023 aktivitas masyarakat mencapai 80—90%. Komoditas lain yang berprospek yakni pangan sehat (food healthy). Terutama pangan sehat yang cocok untuk perut generasi milenial dan generasi Z.

“Bukan karbohidrat saja, tetapi misal beralih ke tepung-tepungan. Satu dicampur pangan yang menyehatkan dan multifungsi sesuai dengan generasi Z. Jadi, tidak hanya ke pangan, tetapi juga perawatan untuk rambut misalnya,” jelasnya.

Iwan menyebut pangan sehat meningkat karena masyarakat lebih berhati-hati menggunakan produk sintetis. Agar agribisnis menguntungkan mesti ada produk hilir, penerapan sistem pertanian cerdas, dan pangan sehat.

Produk harus multifungsi. Tidak hanya ke pangan, tetapi juga bagus untuk kesehatan dan kosmetik karena permintaan makin beragam. Menurutnya komoditas multifungsi yang belum tersentuh yakni beras hitam asal Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara.

Produk itu dijual ke Singapura dan Brunei Darussalam. Jarang dijual di pasar lokal karena berharga ratusan ribu rupiah. Meningkatkan nilai tambah jangan hanya menjual komoditas.

“Harus ada pengolahan untuk mendapatkan margin lebih besar. Mesti market matching dahulu kemudian baru ke hulu,” papar Iwan.

- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Inovasi Wafer Peningkat Produksi Susu Kambing Perah

Trubus.id–Teknologi pengolahan pakan menjadi wafer dapat meningkatkan nutrisi dan produksi susu ternak kambing perah. Itulah inovasi wafer pakan kambing...
- Advertisement -
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img