Tuesday, March 4, 2025

Peluang Pasar dan Kelebihan Budidaya Pepaya

Rekomendasi

Trubus.id — Permintaan konsumen terhadap buah termasuk pepaya terus berkembang. Tidak hanya terkait kemudahan mendapatkan, tetapi juga masalah kualitas. Oleh karena itu, budidaya pepaya masih memiliki peluang pasar yang terbuka lebar.

Menurut Prof. Dr. Ir. Slamet Susanto, M.Sc., Ketua Umum Perhimpunan Hortikultura Indonesia, masih terdapat kendala dalam memenuhi permintaan konsumen seperti masalah ketersediaan buah pepaya.

“Beberapa kendala hal masih ditemukan di lapangan antara lain ukuran buah beragam, terbatasnya varietas unggul, dan rasa buah yang kurang manis,” kata Slamet.

Selain itu, terjadinya serangan hama dan penyakit yang mengakibatkan penampilan buah kurang mulus. Konsumen cenderung menyukai buah pepaya yang memiliki rasa manis, kulit luar buah mulus dan segar, serta memiliki daging buah yang tebal. Pemasaran pepaya saat ini untuk memenuhi pasar domestik.

Sementara itu, untuk ekspor buah-buahan di Indonesia, kata Slamet, masih didominasi oleh pisang, jeruk, dan mangga yang mencapai 15 juta ton lebih pada 2021 setara 90 persen. Ekspor pepaya dan buah lainnya masih sangat kecil dan hanya menempati proporsi kurang dari 10 persen dari total ekpor buah-buahan.

Mayoritas negara tujuan ekspor buah-buahan Indonesia adalah Malaysia, Singapura, Thailand, dan Tiongkok. Saat ini konsumsi buah pepaya kurang lebih 3,2 kg per kapita per tahun atau menyumbang sekitar 8 persen dari konsumsi buah nasional.

Selain itu, konsumsi buah nasional juga baru mencapai sekitar separuh dari yang dianjurkan World Health Organization (WHO).Menurut Slamet, banyak negara maju yang konsumsi buahnya mencapai lebih dari dua kali lipat dari yang dianjurkan WHO.

“Dengan demikian potensi pasar buah-buahan untuk pasar domestik masih sangat lebar,” terang Slamet.

Kelebihan pepaya

Budidaya pepaya mempunyai beberapa keuntungan antara lain tanaman mempunya adaptasi yang luas di berbagai wilayah di Indonesia dan umur berbuah relatif pendek, sekitar 6 bulan setelah tanam.

Selain itu, tanaman berbuah terus-menerus tidak mengenal musim, tidak memerlukan pemeliharaan yang rumit, dan akses pasar relatif mudah.

Konsumsi pepaya baru 3 kg per kapita per tahun. (Trubus/Muhamad Fajar Ramadhan)

Namun, terdapat tantangan yang perlu diatasi antara lain ketersediaan bibit unggul yang terjamin kualitasnya, budidaya tanaman sesuai standar terutama terkait pemenuhan keutuhan hara dan air, pengendalian lingkungan untuk menghasilkan kualitas prima, serta penanganan panen dan penanganan pascapanen untuk memperpanjang masa simpan buah.

Kebenaran varietas bibit (true to type) merupakan hal yang mendasar untuk keberhasilan bisnis pepaya. Benih pepaya yang digunakan sebaiknya benih bersertifikat yang terjamin kebenaran varietas dan diproduksi dengan cara yang benar.

Pepaya termasuk buah yang unik karena dalam satu tanaman terdapat buah betina dan hermafrodit. Selain itu, pepaya mempunyai karakteristik berbuah terus-menerus sehingga menimbulkan persaingan pertumbuhan antara bunga, buah muda, buah dewasa, dan pertumbuhan pucuk.

Oleh karena itu, kecukupan hara dan air menjadi faktor yang sangat penting. Ketidakseimbangan pertumbuhan vegetatif dan generatif mengakibatkan tertekannya pertumbuhan vegetatif.

Akibatnya pertumbuhan tajuk terhambat dan menekan pembentukan bunga. Dampak selanjutnya berakibat berkurangnya produksi buah. Faktor lingkungan perlu diantisipasi karena sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman.

Hal yang sangat penting yang diperlukan adalah ketersediaan air yang cukup dan tidak berlebihan. Ketercukupan hara mendukung pertumbuhan tajuk dan perkembangan buah yang muncul terus-menerus.

- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Inovasi Olahan Rumput Laut, Mi Hingga Agar Strip

Trubus.id–Usup Supriatna berhasil mengolah rumput laut menjadi produk inovatif berupa mi rumput laut dan agar strip. Mi rumput laut...

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img