Wednesday, March 5, 2025

Pemupukan Tepat Hasilkan Tembakau Berkualitas

Rekomendasi

Trubus.id— H.Sabarudin menuai 2,5 ton tembakau kering varietas Virginia dari lahan 1,7 hektare (ha) pada Mei 2022. Setiap 100 kg daun tembakau segar menghasilkan 16 kg kering. Saat itu harga tembakau kering Rp50.000 per kg sehingga ia mengantongi omzet Rp125 juta.

Bandingkan dengan harga tembakau kering dari kebun lain yang hanya berharga Rp10.000 per kg. Harga jual tembakau Sabarudin 5 kali lipat lebih tinggi karena berkualitas prima.

“Daun tembakau hasil pengeringan berwarna jingga dan kadar air kurang dari 12%. Aroma harum seperti cengkih. Itu sesuai permintaan konsumen,” kata petani tembakau di Desa Lekor, Kecamatan Janapria, Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat, itu.

Menurut SNI: 01-4102-1996 tembakau rajangan Virginia mutu 1 berwarna kuning keemasan dari petikan tua. Sementara harga jual jatuh karena tembakau kering berdaun kuning kehijauan atau cokelat. Pascapanen tepat dan cara budidaya memengaruhi kualitas hasil panen.

“Pemilihan pupuk yang tidak tepat kadang menghasilkan daun tembakau hasil pengeringan menjadi cokelat,” tutur petani tembakau sejak 1998 itu. Sabarudin menggunakan pupuk SP-26 Petro produksi PT Petrokimia Gresik.

Ia memberikan 2,5 kuintal SP-26 Petro per ha untuk pemupukan dasar. Pemupukan itu saat tanaman berumur 14 hari setelah tanam (hst). Saat itu panjang akar tembakau sekitar 10 cm. Pada pemupukan pertama itu, ia mencampurkan SP-26 Petro dengan pupuk lain sehingga setiap tanaman mendapatkan 0,072 gram.

Sabarudin menghaluskan dan melarutkan satu gelas campuran pupuk itu dalam 15 liter air. Pemberian dengan pengocoran saat sore. Pemupukan kedua yakni pada 20—25 hst menggunakan campuran campuran SP-26 Petro dengan Urea sehingga dalam lahan sehektare mendapatkan 200—300 kg dengan pengocoran.

Daun tua segar kekuningan tepat pada 70—75 hst dan siap dipanen. Bandingkan tanpa SP-26 Petro, daun muda berwarna kuning saat 60 hst atau belum siap panen. Sabarudin memanen 2—3 lembar daun dimulai dari paling bawah karena yang pertama kali keluar setiap pekan.

Setelah pelayuan semalaman, ia mengeringkan daun tembakau dengan oven berkapasitas 7—8 ton dengan suhu 45—72°C. “Hasil pengeringan tahan hingga 3 tahun,” kata Sabarudin.

Pupuk SP-26 Petro menjadi penyempurna pemupukan tembakau. Keunggulan SP-26 Petro karena mengandung unsur hara makro berupa fosfor (P) dan sulfur (S). Pupuk itu juga mengandung minimal 26% fosfat (P₂O₅), P₂O₅ (larut air) minimal 12%, dan sulfur (S) minimal 5%.

Menurut Sabarudin SP-26 Petro berperan dalam kesehatan akar sehingga pertumbuhan optimal. Lebih lanjut ia mengatakan tidak salah memilih SP-26 Petro.

Pupuk berbentuk granul berwarna abu kecokelatan itu unggul karena memiliki kandungan unsur hara makro P dan S yang larut dalam air dan tersedia bagi tanaman. Fosfor dan sulfur dua kandungan penting untuk tanaman tembakau.

- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Kelompok Tani Karya Baru: Inovasi Olahan Cabai Hiyung dari Tapin

Trubus.id–Kelompok Tani Karya Baru merupakan salah satu pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Hortikultura  yang mengembangkan produk cabai...

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img