Trubus.id— Gunawan, S.E., duduk santai di pematang sawah saat persiapan musim tanam. Petani di Kelurahan Winongo, Kecamatan Manguharjo, Kota Madiun, Jawa Timur, tidak perlu turun ke sawah untuk mengolah tanahnya.
Petani berumur 45 tahun itu cukup mengoperasikan traktor menggunakan remot. Menurut Gunawan, kelebihan menggunakan traktor tanpa awak lebih efisien tenaga kerja dan mengurangi risiko keselamatan penggarap sawah.
Perangkat itu bernama traktor “siluman”. Gunawan menuturkan traktor itu menghemat biaya persiapan lahan. Biaya garap lahan meliputi sewa alat dan tenaga kerja yang mencapai Rp3 juta per musim tanam.
Jika setahun Gunawan menanam 3 kali dalam setahun, biaya olah lahan mencapai Rp9 juta. Setelah membeli perangkat itu biaya tenaga kerja berkurang karena Gunawan mengoperasikan traktor sendiri.
Petani pemilik sawah 1 hektare (ha) itu membeli perangkat traktor seharga Rp6,1 juta. Investasi itu relatif ekonomis karena masa pakai perangkat hingga 5 tahun. Sebetulnya Gunawan juga pernah menggunakan traktor beroda dua untuk membajak sawah. Namun, ia tetap menemui kendala seperti tidak efisien tenaga kerja dan biaya tergolong tinggi.
“Tenaga kerja yang bisa mengoperasikan traktor juga relatif langka,” kata petani padi sejak 1998 itu.
Pemilik traktor juga harus berebut tenaga kerja ketika masa tanam serempak. Gunawan akhirnya mencari solusi untuk permasalahannya itu. Melalui jagat maya, akhirnya ia menemukan perangkat untuk traktor yang dapat dijalankan dengan remot.
Pada Januari 2023, ia berkenalan dengan perakit sekaligus produsen perangkat traktor “siluman” itu, Wakhid Hasyim. Gunawan membeli traktor siluman terbaru versi 5.0 seharga Rp6,1 juta.
